Sebelumnya ⭐ dulu makasih ya
Follow juga boleh heheHAPPY READING
"Huwaaa...mommy...hiks...mommy..." Terdengar suara tangisan anak kecil di kamar atas.
Dan Jo yang berada di sebelah pun bergegas masuk dan melihat anaknya sudah terduduk dan menangis di atas kasur sana.
"Kenapa sayang, ada apa hmm?".
"Daddy...mommy hiks...mommy mana?".
"Mommy mu mungkin di kamar mandi sayang" Jo pun berjalan menuju kamar mandi dan mengetuk pintunya.
Tok..
Tok..
"Ziel apa kamu di dalam? Nara menangis memanggil mu".
Tak ada jawaban di dalam sana bahkan terdengar sunyi tak ada suara gemercik air.
"Mommy mu mungkin sudah di bawah, ayo daddy bawa kamu ke bawah kita cari mommy".
"Mommy hiks...mommy nda ninggayin Nala kan daddy?".
"Enggak sayang..suttt...mommy pasti ada di bawah".
Jo pun menggendong Nara dan segera membawa anaknya ini ke lantai bawah dengan hanya menggunakan celana training saja tanpa baju, ya itulah kebiasaan Jo.
"Apa kalian melihat nyonya besar?" Tanya Jo pada para maid yang sedang membersihkan mansion itu.
"Nyonya besar ada di dapur tuan".
Jo pun berjalan menuju dapur dan benar saja calon istrinya ini sedang berkutat di dapur dengan perabotan memasak.
"Lihat...mommy mu sedang memasak".
"Hiks...Mommy..." Ziel yang sedang memasak pun melirik ke arah sumber suara.
Ya, tadi saat Nara nangis Ziel gak denger soalnya jarak dari dapur ke kamar lantai atas tuh lumayan jauh ya Wak ya di tambah lagi suara percikan masak kan jadinya makin rame tuh dapur.
"Sayang kamu udah bangun, kenapa menangis?".
"Dia nyariin kamu gak ada di kamar alhasil dia nangis" jelas Jo..
"Oh ya ampun, mommy disini sayang sedang membuat sarapan untukmu dan daddy".
DEG... Jantung Jo gak aman woy..apa barusan? Ziel memanggilnya daddy! Oh my god ini membuat Jo salting parah.
"Se-sebaiknya kita tunggu mommy di meja makan ya" ucap Jo mengalihkan pandangannya pada tempat meja makan.
Soal Jo yang telanjang dan ziel gak kaget itu sudah biasa, dulu waktu masih pacaran kan Jo sering telanjang begitu, Ziel sudah tau kebiasaan mantan kekasihnya ini.
Etss... meskipun begitu ziel masih perawan ya, belum di apa-apain sama Jo, karna dulu cuma sering nginep aja di apartemen Jo zielnya hanya nginep gak lebih ya.
"Sarapannya sudah siap..." Ucap Ziel sembari membawa dua piring yang berisi makanan ziel.
Para maid pun membantu ziel menata makanan di meja makan.
"Mommy mau gendong..." Ucap Nara sambil merentangkan tangannya.
"Sebentar ya mommy lepas ini dulu...kemari sayang".
Ziel duduk di kursi nya sembari menggendong Nara di pangkuannya.
"Bi tolong buatkan susu untuk Nara ya".
"Baik nyonya...".
Lihatlah ziel sudah seperti seorang istri, dari cara dia merawat Nara itu membuat Jo semakin semangat mengejar ziel kembali dan menikahinya.
"Jo antar aku ke apartemen ku dulu, aku mau membawa laptop ku yang tertinggal, karna disana ada pekerjaan ku yang masih belum selesai".
"Kamu kerja? Kerja apa? Dimana?".
"Ya, aku kerja di kantor Krop Company..".
"Kantor itu, sudah berapa lama?".
"Baru kemarin aku masuk kerja karna aku tiba di kota ini baru beberapa hari".
"Baiklah mulai sekarang kamu gak perlu kerja lagi".
"Gimana bisa gitu, gakbisa dong aku baru masuk kemarin loh lagipula aku perlu membiayai hidupku".
"Ada aku...kamu tidak perlu capek-capek kerja ada aku disini sekarang, aku yang akan menafkahi mu, kamu cukup menjadi istri dan mommy untuk Nara saja".
"Jo apa yang kau katakan...kau suami kakakku kau ingat itu".
"Ya, aku tau itu tapi status ku sekarang adalah seorang duda jadi apa salahnya jika aku menikah lagi, lagipula istriku sudah lama tiada dan aku sangat membutuhkan seorang istri untuk merawatku dan anakku".
"Diamlah dan makan sarapannya Jo atau aku akan pergi dari sini".
"Mommy...jangan pelgi...hiks..".
"Mommy gak akan pergi kalau Daddy mu gak jahat sama mommy".
"Daddy jangan jahat-jahat cama mommy atau mommy akan pelgi nanti".
"Hahaha... baiklah baiklah sayang daddy tidak akan jahat pada mommy mu" Jo mengelus surai putri kecilnya itu.
Dan tanpa mereka sadari ziel tersenyum melihat interaksi Jo dengan Nara ia senang melihat ny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Untuk Jonathan||END✓
FantasyPengorbanan?!! Ya itulah yang dilakukan Ziel Varendar ia rela mengorbankan cintanya demi kebahagiaan kakak angkatnya.. Disaat kekasihnya yang ternyata sudah dijodohkan dengan kakak angkat hati Ziel seakan di ambil dari badannya sangat sakit, duniany...