Sebelumnya ⭐ dulu makasih ya
Follow juga boleh heheHAPPY READING
Dengan mata yang sudah berkaca-kaca Ziel menarik nafasnya dan memejamkan matanya lalu ia mengangguk pelan.
"I-iya...aku mau menikah dengan mu, dan menjadi ibu dari anakmu" Finally setelah bergelut dengan ego nya sekana ini akhirnya ziel mengikuti kata hatinya.
Jo bangun dengan wajah yang bahagia dan Jo juga sudah berkaca-kaca, akhirnya perjuangannya nya selama ini terwujud.
"Benarkah...apa ini benar kamu gak bohong kan, kamu gak lagi bercanda kan?" Ziel menggeleng dengan air mata yang sudah keluar deras.
Dengan cepat Jo memakaikan cincin itu pada jari manis ziel.
"Terimakasih... terimakasih sayang..." Jo memeluk ziel erat dan kali ini pelukannya di balas hangat oleh ziel.
"Maaf..hiks...maaf karna sudah membuatmu menunggu..hiks".
"Aku tidak akan pernah lelah menunggumu sayang...terimakasih" Cup...Jo sangat bahagia dan dia mengecup kening yang selama ini ia rindukan.
Malam yang dingin, langit yang bertabur bintang dan ditemani bulan yang indah menjadi saksi cinta mereka yang bersemi kembali.
Agak lama mereka berpelukan di balkon itu dan saat itu mereka kembali masuk untuk segera menyusul putri mereka yang sudah terlelap tidur.
Malam ini mereka akan tidur nyenyak karna kesedihan dan kebimbangan mereka sudah lenyap sekarang.
Mereka tidur dengan bahagia tanpa adanya rasa takut dan rasa bersalah lagi.
Tapi tetap saja walaupun begitu masih ada rasa bersalah dari ziel kepada kakaknya.
.
.
.
Pagi hari yang cerah, kedua insan yang tertidur dengan senyuman yang terpancar di wajah mereka, pelukan yang tak kunjung lepas dari awal mereka tidur semalam, dengan malaikat kecil yang berada di antara mereka.Ziel adalah orang pertama yang membuka mata, dan dia memandangi lelaki tampan yang selama ini ia rindukan.
Ziel mengusap pucuk kepala Nara lalu mengecup kening nya.
Lalu ziel memandangi tangannya yang tersemat cincin berlian yang semalam Jo pasangkan di tangannya, ziel senyum-senyum sendiri tuh liatinnya sampe gak sadar kalau ada seseorang yang sedang memperhatikannya.
"Ekhem...anteng banget liatin cincin nya" ziel kaget dan melihat ke arah sumber suara.
Ternyata Jo sudah bangun dan tersenyum sambil menatap nya.
"U-udah bangun...ngagetin aja.." ucap nya sambil menahan malu.
Dengan cepat ziel berjalan ke kamar mandi lalu mengunci pintunya, disana dia bersandar di pintu dan memegangi dadanya.
Oh ayolah dia malu kenapa harus ketangkep basah lagi senyam senyum liatin cincin itu sih.
Sedangkan Jo di luar sana hanya tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya dia tuh gemes liat tingkah calon istrinya.
Beberapa menit kemudian Ziel membuka pintu kamar mandi, ia lagi dan lagi kaget dengan sosok lelaki yang ia kenali sudah berdiri di depan pintu kamar mandi.
"Hah...seneng banget ngagetin gini, lama-lama aku bisa masuk rumah sakit karena jantungan" ucapnya sambil memegangi dada.
"Haha...maaf maaf..abis nya kamu lama banget di kamar mandi".
"Ya ampun, aku tadi berendam dulu makanya lama, udah mandi gih badan kamu bau ih".
"Morning kiss dulu..".
"Heh gak ada...gak ada belum sah, gak boleh".
"Oh jadi pengen cepet-cepet sah gitu terus kalau udah sah aku bisa sepuasnya minta morning kiss dong".
"E-enggak gitu juga...ya-yakali belum nikah udah morning kiss..morning kiss begitu" ucap ziel gugup lalu dia segera berjalan menjauhi Jo.
Namun saat akan menjauh, Jo menarik tangannya hingga ziel terpojok di tembok dekat pintu kamar mandi.
Jo mengukung ziel dan mendekatkan wajahnya hingga beberapa centi lagi wajah mereka nempel.
Ziel gugup woy selamatkan ziel dari manusia aneh ini.
"Jadi kapan hmm?.."
"Ka-kapan apanya".
"Kapan aku bisa nikahin kamu, dan jadiin kamu milik aku seutuhnya".
"Te-terserah...terserah ka-kamu aja".
"Hmmm...baiklah bersiap-siap lah untuk memanjakan suamimu nanti" ucap Jo dengan nada yang menggoda.
Saat Jo perlahan mendekat ziel dengan cepat kebawah lalu berlari menjauh dari Jo.
"Maka cepatlah nikahi aku, agar aku bisa memanjakan mu" Ucap Ziel sambil berlari ke arah luar kamar.
Jo yang terkekeh dengan kelakuan ziel pun hanya tersenyum miring.
"Secepatnya baby..." Gumam Jo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Untuk Jonathan||END✓
FantasyPengorbanan?!! Ya itulah yang dilakukan Ziel Varendar ia rela mengorbankan cintanya demi kebahagiaan kakak angkatnya.. Disaat kekasihnya yang ternyata sudah dijodohkan dengan kakak angkat hati Ziel seakan di ambil dari badannya sangat sakit, duniany...