~^09^~

5.1K 199 0
                                    

Sebelumnya ⭐ dulu makasih ya
Follow juga boleh hehe

HAPPY READING

"Maafkan aku sayang maaf"

"Maaf sayang semua ini salahku...aku sangat bodoh karna melibatkanmu dalam situasi seperti ini"

"Hatiku sakit saat melihat mu menangis, aku lemah jika itu sudah berkaitan denganmu"

"Maaf kan aku sayang..."

"Hiks...apa resiko jatuh cinta memang selalu semenyakitkan ini Jo...hiks"

"Suttt...suttt jangan bicara seperti itu sayang, cinta memang terkadang menyakitkan dan pasti akan berakhir dengan kebahagiaan percayalah"

"Apa cintaku salah...seharusnya aku sudah melupakanmu dan menghapus semua rasa cintaku padamu Jo"

"Suttt...jangan bicara seperti ini sayang hatiku sakit...cintamu tidak salah hanya situasinya saja yang sadis selalu memberi cobaan berat pada orang yang sedang jatuh cinta"

"Aku..sudah tidak sanggup Jo sebaiknya kita akhiri saja semuanya...rasanya sangat sakit"

"Sayang aku mohon jangan kembali mengatakan itu, aku sangat membencinya... bersabarlah sayang aku janji akan secepatnya membahagiakan dan menjadikanmu satu-satunya"

"Jo kau tidak lupa apa yang ku katakan tentang kakakku kan"

"Iya iya aku sama sekali tidak pernah melupakan apa yang kamu ucapkan sayang tenang saja"

"Dan ku mohon jangan mengatakan mengakhiri hubungan kita lagi aku tidak akan menyetujuinya sampai kapanpun karna kamu adalah hidup dan kebahagiaan ku Zican"

Zie sudah tidak bisa berkata-kata lagi dia hanya bisa menangis saja dan Jo juga tak berhenti untuk memeluk Ziel sesekali dia mengusap air mata yang terus saja mengalir.

Lihatlah mata Ziel sekarang sudah sangat bengkak akibat menangis terus menerus, suaranya yang parau ah itu sangat menyayat hati Jo.

~~~~

1 Minggu Kemudian..

Hari dimana Jo akan mempersunting Shadira sudah tiba, acaranya sangat mewah banyak tamu undangan yang datang dari berbagai kalangan ya itu adalah rekan bisnis kedua keluarga.

Tentu saja mewah karna ini adalah pernikahan putra dan putri pebisnis yang sukses dan mereka ingin seluruh dunia tau bahwa Jonathan sudah menikah dengan Shadira.

Pengantin wanita sudah siap dan ia sedang menunggu di kamar rias, shadira tampak cantik dengan gaun pengantin yang sangat indah.

Ziel juga ada disana dia tak berhenti tersenyum melihat kakaknya yang sangat cantik.

Ternyata diluar calon mempelai pria juga sudah datang beserta keluarga besar Bhisma.

Pengucapan janji akan segera dilaksanakan dan shadira juga sudah turun dengan di dampingi oleh ayah nya.

Jo dan Shadira sudah berada di altar pernikahan mereka akan segera mengucap dan mengikat janji bersama.

Skipp...

Sekarang mereka sudah sah menjadi pasangan dan sekarang mereka sedang menukar cincin nikah dan para tamu bersorak bahagia.

Namun dibalik semua itu ada Ziel yang sedang tersenyum menahan sakit di hatinya, kalian tau kan sesakit apa itu.

Jo juga tak berhenti mencuri pandang pada Ziel ia ingin memastikan Ziel baik-baik saja walaupun ia tahu bahwa kekasihnya itu sedang tidak baik-baik saja.

Para tamu satu persatu memberi selamat pada pasangan pasutri yang baru saja sah menikah.

Tiba saat nya dimana Ziel akan memberi selamat pada mereka berdua dia sedari tadi sudah bersikeras menguatkan hatinya dan berusaha untuk menahan air matanya agar tidak lolos.

"Kakak...kakak ipar selamat...selamat atas pernikahan kalian...aku sangat bahagia...semoga kalian menjadi keluarga yang harmonis dan...dan semoga segera di karuniai seorang anak...sekali lagi selamat kakak.."

Ucapnya sambil memeluk Shadira terlebih dahulu.

"Makasih sayang...makasih...kakak juga berdoa semoga kebahagiaan selalu menyelimuti mu" -shadira.

"Emm...kakak ipar...se-selamat..."

Ziel dengan gugup memeluk Jo yang masih mematung karena melihat Ziel.

"Bahagiakan kakakku Jo...dan selamat" bisik Ziel.

Setelah itu Ziel berniat untuk pergi dari altar dan ia akan mencari tempat sepi untuk menenangkan pikiran dan hatinya.

"Dek mau kemana..."

"Ziel permisi sebentar kak...disini terlalu ramai..."

"Ah baiklah jangan jauh-jauh nanti mamah papah nyariin"

Ziel pun mengangguk dan melirik Jo sebentar lalu ia pergi dari sana dan entah kemana, Jo ingin sekali mengejar Ziel sekarang dan langsung memeluknya.

"Hah...hah...hah... hikss...hiks...hiks.."

Ziel menangis sambil memegangi dadanya ya sekarang Ziel sedang berada di dalam toilet dan tak lupa mengunci pintunya.

Ia lagi dan lagi menangis sejadi-jadinya namun tanpa suara ya karna bisa bahaya kalau ada yang denger nanti.

Oke kita biarkan dia menangis mengeluarkan rasa sakit hatinya walaupun tak akan sembuh secepat itu setidaknya dia merasa tenang sedikit oke.

Kita beralih ke pengantin baru dulu sekarang...

"Mas aku sangat bahagia, dan aku harap kamu juga begitu"

"Emmm...tentu saja"

Jo mengangguk sambil melempar senyum pada shadira. (Senyuman palsu itu gays)

"Sayang selamat...mamah akhirnya punya mantu cantik...jangan lupa cucu buat kami"

"Hahahaha...iya Dira jangan lama-lama ya kami ingin segera punya cucu"

Shadira hanya tersenyum malu-malu meong sedangkan Jo dia hanya datar aja sih menurutnya B aja.

"Loh adikmu mana" tanya Danan.

"Ah dia tadi keluar gaktau kemana, papah kan tau adek gak suka keramaian mungkin dia cari angin, tapi aku udah bilang buat jangan jauh-jauh ko tapi belum balik-balik juga tu anak"

"Ah baiklah... sebaiknya kalian istirahat pasti kalian cape, kami sudah menyiapkan kamar untuk kalian"

"Ya dan malam ini kalian menginap saja disini ya yang anteng bikin cucu nya biar gak ada yang ganggu"

"Mamah ih udah.." ucap Shafira yang sudah salting bangetttssss...

"Haha baiklah...Jo ajak istrinya buat istirahat gih, oh iya kami akan langsung pulang sambil mencari dimana adikmu"

"Iya mah"

Pengantin baru pun menuju kamar khusus mereka dan ya acara sudah selesai ya sekarang sudah jam 21.00.

Skipp...

Kedua keluarga sudah sampai di kediaman masing-masing dan tadi mereka sempat mencari Ziel namun tak ada alhasil di telfon lah.

Awalnya beberapa kali panggilan tidak di angkat namun setelah kesekian kalinya di angkat juga dan ternyata Ziel sudah dirumah dan pulang dengan selamat.

Tadi dia pulang duluan karna ia merasa sangat pusing mungkin akibat terlalu lama berdiri dalam acara tadi dan juga Ziel tidak begitu menyukai keramaian.

Hah syukurlah mereka lega saat tau bahwa Ziel sudah pulang dengan aman dan tiba di rumah.






Ziel Untuk Jonathan||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang