~^23^~

5.3K 207 0
                                    

Sebelumnya ⭐ dulu makasih ya
Follow juga boleh hehe

HAPPY READING


Malam harinya...ziel, Jo dan Nara sedang berada di meja makan, Ya mereka sedang makan malam bersama ceunah.

Ziel masih terlihat murung disana karna mungkin dia masih berduka karena kehilangan keluarganya.

"Ziel..makanlah..." Ucap Jo namun Ziel tak menggubris karna dia sedang melamun.

"Mommy..." Nara yang duduk di sebelah ziel mengusap tangan mommy nya itu sehingga sang empu tersadar.

"Iya sayang...".

"Mommy mam duyu...nanti atit...".

"Emm..iya sayang mommy makan, kamu juga makan ya biar bobo nya nyenyak".

Jo tersenyum melihat interaksi antara anak dan calon mommy nya itu, hah calon? Ya, Jo akan mendapatkan kembali apa yang seharusnya ia dapatkan dulu, yaitu menikahi kekasih nya yang sangat ia cintai.

Setelah selesai makan malam kini mereka bertiga sedang berkumpul di ruang tv dengan ziel dan Nara yang sedang asyik menonton tv sedangkan Jo dia sedang sibuk dengan layar laptop nya.

"Mommy...Nala mau bobo sama mommy".

"Iya sayang nanti kita bobo bareng ya".

"Emm...Nala sayang mommy, mommy jangan tinggayin Nala".

"Mommy juga sayang sama Nara, mommy gak akan ninggalin Nara" Cup...ziel mengecup kening Nara sambil tangannya mengelus pucuk kepala Nara.

Jo yang sedang kerja itupun sesekali mencuri pandang pada pemandangan yang sangat ia rindukan sejak lima tahun ini.

Inilah yang ia inginkan selama ini, dengan ziel yang menjadi ibu dari anak-anaknya kelak, dan lihatlah itu semua terwujud sekarang.

Sepertinya tuhan memang menciptakan ziel hanya untuk Jonathan saja mau seberapa jauhpun mereka pada akhirnya mereka tetap dipertemukan meskipun situasinya memang sudah sangat berbeda sekarang.

"Huaaa...mommy Nala mengantuk..." Ucap Nara sambil mengucek matanya.

"Jangan di kucek sayang nanti merah, nara ngantuk..ayok kita ke kamar".

"Jo katakan yang benar dimana kamar untukku?" Tanya ziel pada Jo.

"Hah baiklah...Di sebelah kamar ku tadi itu kamar mu".

"Baik terimakasih...".

"Aku akan kembali merebut hatimu dan menikahimu sayang" batin Jo saat melihat pergerakan ziel yang berjalan menuju tangga.
.
.
.
Pagi harinya...ziel baru saja membuka matanya, dia merentangkan kedua tangannya untuk meregangkan otot-otot pada tubuhnya.

Ziel bangun dan melihat ke arah samping dimana ada anaknya disana, ya mulai sekarang dia akan menjadi ibu sambung dari Nara, tapi dia tetap menerapkan bahwa ibu Nara satu-satunya hanya Shadira hanya dia.

Ziel mengelus wajah manis Nara dan dia senyum, lihatlah wajahnya sangat mirip sekali dengan ibunya shadira.

Laku setelah puas memandangi wajah Nara ziel dengan segera bangun lalu pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan dirinya.

Beberapa menit kemudian Ziel sudah terlihat segar dengan pakaian santai miliknya, ya..kemarin Jo sudah menyuruh para bodyguard nya untuk mengambil barang-barang serta pakaian ziel di apartemen yang ziel tempati.

Ziel pun keluar dari kamar dan berjalan menuruni tangga, dia menuju dapur, sepertinya ziel akan memasak sarapan.

"Selamat pagi nyonya besar" sapa para maid yang sudah sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Ziel hanya mengangguk dan kembali menyapa mereka semua, dia heran kenapa sebutan untuknya adalah 'Nyonya besar' hah pasti itu suruhan Jo siapa lagi.

Diapun membuka kulkas dan melihat apa ada bahan-bahan disana yang bisa ia olah menjadi masakan enak.

Hah syukurlah isi kulkas nya sangat lengkap, dan Jo mengambil beberapa bahan masakan.

"Nyonya biar kami saja yang kerjakan".

"Tak apa bi, saya senang memasak biar saya aja".

"Kalau begitu ada yang bisa kami bantu?".

"Kalian tolong potongkan sayuran dan keluarkan perbumbu-bumbuan".

"Baik nyonya...".

"Emm...bisakah panggil aku ziel saja tidak perlu memakai nyonya".

"Tidak bisa nyonya itu perintah tuan besar".

"Hah orang itu suka bertingkah sesukanya, eh apa hak ku inikan rumah dia, pelayan dia jadi terserah dia mau bertingkah seperti apapun" Batin ziel.

Lalu dia segera memulai acara masak memasaknya...

Ziel Untuk Jonathan||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang