Sebelumnya ⭐ dulu makasih ya
Follow juga boleh heheHAPPY READING
Setelah beberapa menit menunggu ziel melihat seseorang yang ia tunggu datang dengan satu orang yang ia yakini dia adalah sekretaris Jo menghampiri mereka berdua.
"Kalian datang kesini kenapa gak bilang kalau tau aku akan menyuruh sekretaris ku menunggu kalian di sini".
"Tak apa, ini...Nara yang ingin ketemu kamu dan sekalian saja aku bawa makan siang".
Duh kenapa jadi canggung gini ya, kaya pengantin baru tau gak rasanya tuh kek istri yang baru pertama kali nganterin makan siang buat suaminya.
"Daddy..." Nara di ambil alih oleh Jo.
"Ayo ikut aku ke ruangan ku".
Ziel pun mengangguk dan berjalan di samping Jo, dan itu membuatnya menjadi semakin diperhatikan orang-orang.
"Omg...liat deh mereka serasi banget".
"Kayaknya itu istri baru pak Jo deh".
"Mereka cocok banget kan...arghhhh...".
"Kalau bukan sih semoga mereka berjodoh deh, cocok banget soalnya".
Lagi dan lagi kehebohan para pegawai yang bikin ziel makin ngerasa canggung.
Mereka masuk ke dalam lift yang memang khusus untuk Jo saja.
TING....
Mereka tiba di lantai paling atas dimana letak ruangan Jo dan sang sekretaris.
"Dev kau lanjutkan pekerjaan mu yang lain" Pintah Jo pada sekretaris nya.
"Baik tuan..".
"Ayo masuklah" Ucap Jo pada ziel.
Ziel melihat sekeliling ruangan itu, hah tenang sekali dengan kaca besar yang menampilkan pemandangan kota sangat indah.
"Duduklah dulu...Nara sayang duduk sama mommy dulu ya daddy akan menyelesaikan pekerjaan dulu nanti kita makan siang bareng oke".
"Oke daddy...".
"Ah...Jo maaf mungkin kedatangan kami kesini menganggu pekerjaan mu".
"Tak apa aku malah senang kamu datang kesini sama Nara, itu buat aku makin semangat kerja".
Ziel tak membalas omongan Jo dia lebih memilih untuk duduk di sofa saja dengan Nara yang sibuk mainin peralatan yang ada di sana.
Setelah beberapa menit Jo akhirnya selesai dengan pekerjaannya dan dia menghampiri ziel yang sedang duduk sambil membawa Nara bermain.
"Sudah selesai..." Tanya ziel.
"Hmmm..udah.. aku lapar...".
"Baiklah aku akan menyiapkan makanannya dulu" Ziel membuka kotak makan yang tadi ia bawa dan menatanya di meja.
Semua itu tak luput dari pandangan Jo, dia masih tak menyangka cinta pertamanya akan kembali.
Dia berdoa agar cintanya akan terus bersamanya tak boleh sampai kehilangan untuk yang kesekian kalinya.
"Mommy...Nala mau nen...".
"Baiklah ini..." Ziel memberikan dot yang berisi full susu yang tadi sudah ia siapkan di mansion.
"Jo makanlah...".
Akhirnya Jo dan ziel pun makan bersama, awalnya Ziel menolak tapi Jo memaksanya.
Sore harinya... sekarang sudah jam 16.00 dan mereka memutuskan untuk pulang bersama, sebentar ini belum waktunya Jo pulang tapi dia akan pulang cepat hari ini karna dia ingin mengantar ziel pulang.
"Seharusnya kamu lanjut kerja aja, biar aku pulang naik taxi".
"Enggak...aku khawatir kalau kalian naik taxi...".
"Hah... baiklah".
Ziel pun masuk ke dalam mobil, Jo pun sama...
Nara tidur jadi ada dipangkuan ziel tentunya...
"Ziel...apa perasaan itu sudah hilang?" Tiba-tiba aja Jo tanya gitu.
"Perasaan apa Jo?" Ziel pura-pura gak peka.
"Perasaan cintamu untukku apa itu sudah hilang".
"Pertanyaan macam apa itu, diamlah".
"Jawab aku ziel...".
Ziel terdiam dia tak tahu harus berkata apa...
"Ziel...jawab aku...".
"Tidak...aku sudah lama melupanmu Jo" Bohong itu semua bohong.
"Benarkah? Kamu lupa bahwa aku tau jika kamu tidak pandai berbohong".
"Diamlah Jo aku sedang tidak mau membahas apapun denganmu".
"Kenapa? Apa kau takut aku tahu bahwa kamu masih mencintaiku?".
"Jo diamlah".
"Kenapa aku harus diam, aku berhak mananyakan itu padamu, dan aku hanya ingin tahu apakah perasaan itu masih ada kamu tinggal jawab yang jujur apa susahnya hah".
"Berhenti...turunkan aku disini, lebih baik aku naik taxi saja daripada aku harus berada di sini".
"Hah.. baiklah... baiklah maafkan aku maaf" Jo pun mengalah dan lebih memilih diam.
Ziel pun menyenderkan dirinya pada kursi mobil dan memandangi jalanan yang ia lewati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziel Untuk Jonathan||END✓
FantasyPengorbanan?!! Ya itulah yang dilakukan Ziel Varendar ia rela mengorbankan cintanya demi kebahagiaan kakak angkatnya.. Disaat kekasihnya yang ternyata sudah dijodohkan dengan kakak angkat hati Ziel seakan di ambil dari badannya sangat sakit, duniany...