~^20^~

6.5K 260 0
                                    

Sebelumnya ⭐ dulu makasih ya
Follow juga boleh hehe

HAPPY READING


Ya, yang sedang berhadapan dengan ziel sekarang adalah Jonathan prawira Bhisma mantan kekasihnya di masalalu.

Cinta pertamanya yang harus ia relakan bersama kakaknya, selama ini dia menghindari situasi seperti ini tapi sekarang lihatlah takdir seolah sengaja mempertemukan mereka dengan situasi yang diluar dugaan.

"Sayang..apa kabar...apa kamu baik-baik aja selama ini?" Tanya Jonathan saat mereka sudah duduk berhadapan di sofa ruangan itu.

"Dimana kakak dan orangtua ku Jo, bagaimana mereka apa mereka baik-baik saja" bukannya menjawab pertanyaan Jo, ziel malah bertanya balik tentang keberadaan orangtua serta kakaknya.

Ziel berusaha untuk tegar dan tidak menangis karna jika dia menangis maka Jo bisa saja menganggapnya lemah.

"Mereka baik-baik saja sayang...lihatlah aku sudah memenuhi janjiku untuk membahagiakan kakakmu dan bahkan aku sudah memiliki anak bersamanya, dia...dia yang ada di pangkuanku adalah anak ku dengan kakakmu".

Ziel benar-benar tak kuat menahan tangis nya, saat dia tau bahwa anak yang selama ini dia rawat adalah keponakannya sendiri.

Pantas saja saat pertama kali melihat wajah anak ini dia seperti teringat akan seseorang yang ternyata adalah kakak angkatnya yang selama ini ia rindukan.

Dunia sesempit itu ya ziel...

"Lalu...hiks...lalu dimana dia...kakakku...dimana dia?..." Tanya ziel.

Jonathan menunduk dan memegang tangan ziel.

"Maafkan aku sayang...".

"Maaf?...maaf untuk apa Jo..katakan dimana kakakku?".

"Dia...dia...sudah lama meninggal...".

DEG...

Ziel membulatkan matanya seolah tak percaya dengan ucapan Jonathan.

"Jaga ucapanmu Jo, kenapa kau berbicara seperti itu".

"Itu kenyataannya sayang... Shadira sudah meninggal 3 tahun yang lalu saat dia melahirkan Nara".

"Hiks...hiks...hiks...kakak... bagaimana bisa dia meninggal saat melahirkan anak ini".

"Dia mengalami kecelakaan mobil dan pendarahan, dan saat itu adalah keputusan terberat untukku, dimana dokter bilang jalan satu-satunya adalah antara menyelamatkan ibu atau menyelamatkan anak dalam kandungannya"

"Saat itu aku sangat bingung dan tak tau harus berbuat apa, karna aku selalu ingat janjiku padamu maka aku memilih untuk menyelamatkan Shadira dan merelakan anak kami"

"Lalu dokter pun keluar dari ruangan operasi itu dan dia mengatakan bahwa bayi nya selamat tapi ibunya tak selamat, saat mendengar itu aku sangat marah kepada dokter itu, kenapa dia bertanya dan memberiku pilihan jika ujung-ujungnya istriku yang tak selamat, tapi dokter itu bilang bahwa itu adalah keinginan Shadira sendiri yang ingin menyelamatkan anak kami"

"Bahkan dokter bilang saat masih proses operasi Shadira sudah menghembuskan nafas terakhirnya sebelum bayi kami keluar"

"Maaf kan aku sayang..maaf karna tak bisa menjaga kakakmu dengan baik".

Jonathan memegang erat tangan ziel..

"Hiks...kakak...maafkan ziel hiks...maaf...hiks...".

"Hiks...maafkan aku kakak...maaf...".

"Lalu dimana mamah dan papah?".

"Me-mereka sudah tenang di sana bersama Shadira".

DEG... seolah tersayat untuk yang kesekian kalinya Ziel merasa sesak di dada dan dunianya seakan berhenti.

"Apa maksudmu Jo...".

"Dengarkan aku sayang...papah dan mamah meninggal sebelum Shafira kecelakaan, mereka meninggal karna hal yang sama yaitu kecelakaan maut yang tragis itu terjadi sekitar 5 tahun yang lalu, saat beberapa bulan setelah mereka tahu bahwa kamu pergi menghilang entah kemana"

"Mereka sangat sedih dan terpukul karna mengetahui anak bungsu mereka pergi entah kemana, saat mereka ingin menjenguk mu di kota B saat itulah mereka tahu bahwa kamu tidak pernah kulihat dan ngkos disana"

"Mereka panik dan mencarimu di kota itu namun nihil kamu tak juga ditemukan, merekapun pulang dan kembali dengan perasaan yang sangat sedih, yang terparah dalam mamah dia sampai tak mau makan karna ingin kamu pulang"

"Mereka melaporkan hal ini ke polisi dan menyuruh mereka mencari keberadaan mu namun sudah beberapa bulan kamu tak juga di temukan, kami tak tahu kamu pergi kemana sampai tak kembali lagi"

Ziel Untuk Jonathan||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang