47. Ayo main

418 61 3
                                    

Halilintar melangkah keluar kelas bersama Glacier dan Frostfire. Di bawah pohon rindang di halaman sekolah, tas Sori berwarna biru muda tergeletak dengan tali tasnya tersangkut di dahan pohon yang cukup tinggi.

“Ayo, Hali!” seru Glacier.

“Tunggu dulu,” kata Halilintar sambil mengamati dahan pohon.

Halilintar melangkah dengan hati-hati, berusaha mencari pijakan yang kokoh di batang pohon. Dia memanjat dengan perlahan.

Glacier dan Frostfire di bawah pohon mengamati Halilintar dengan cemas. Mereka berdoa dalam hati agar Halilintar berhasil mengambil tas Sori dengan selamat.

Setelah beberapa menit, Halilintar berhasil mencapai tas Sori. Dia meraih tas itu dengan hati-hati, lalu turun dari pohon dengan perlahan.

“Wah, terima kasih banyak, Hali!” seru Sori. “Aku kira tasku hilang selamanya.”

“Sama-sama,” kata Halilintar.

Glacier dan Frostfire merasa lega melihat Halilintar berhasil mengambil tas Sori. Mereka berterima kasih kepada Halilintar atas bantuannya.

Setelah itu Halilintar kembali ke kelas, dia bosan sekali karena saat ini jam kosong.

“Hali, ada yang nantangin kamu lawan voli 3 lawan 3,” kata Lulu, dia baru saja kembali dari toilet.

Halilintar menoleh ke Lulu. “Lah, tapi ini kan belum istirahat,” balasnya.

“Karena jam kosong, jadinya mereka nantangin kamu,” kata Lulu.

Halilintar kebingungan karena dia tidak punya teman selain Ice, dia juga tidak tahu Ice mau diajak main voli atau tidak.

Halilintar menepuk pundak Ice agar bangun. “Ice ... Mau main voli bareng nggak?” tanyanya.

Ice terbangun, dia ketiduran di kelas. “Maaf ya Hali, tapi aku nggak boleh sampai kelelahan,” katanya, merasa tak enak pada sahabatnya.

“Oke.”

Setelah itu Halilintar pergi ke kelasnya Glacier, dia memanggilnya.

Glacier mengajak Frostfire menghampiri Halilintar. “Kenapa Hali?” tanyanya.

Halilintar menarik tangan mereka sedikit menjauh dari kelas itu. “Aku ditantangin main voli 3 lawan 3, kalian mau bantuin aku nggak?” tanyanya.

“Iya, nanti kami bantuin,” kata Frostfire.

“Makasih Frost,” kata Halilintar.

Halilintar, Glacier, dan Frostfire menuju lapangan voli yang terletak di pojok barat sekolah. Di sana, mereka sudah ditunggu oleh Dean, Faren, dan Bara yang terlihat sangat percaya diri. Pertandingan pun dimulai dengan servis dari tim Dean.

Dean dengan sigap melambungkan bola voli tinggi-tinggi, lalu memukulnya dengan keras ke arah Halilintar. Halilintar berusaha menerima bola tersebut, namun bola voli itu melaju sangat kencang dan nyaris menyentuh tanah sebelum dia berhasil melambungkannya kembali.

Glacier memberikan umpan kepada Frostfire yang berdiri di dekat net. Dengan satu ayunan tangan yang kuat, Frostfire melakukan spike ke arah tim lawan. Dean berusaha melambungkan kembali bola itu, namun bola voli itu melaju terlalu kencang dan terpental ke belakang saat terkena tangan Dean, menghasilkan poin pertama untuk tim Halilintar.

Tim Dean tidak mau kalah dan langsung melancarkan serangan balik. Faren memberikan umpan kepada Bara yang berdiri di dekat net. Bara melakukan spike dengan keras ke arah Halilintar. Halilintar berusaha menahan bola tapi dia terlalu maju dan bola itu mengenai pundaknya, satu poin untuk timnya Dean.

eccedentesiast (Halilintar Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang