Seorang lelaki membuang sisa putung rokok ke tong sampah, Gavin menghela nafas kasar. beberapa detik kemudian ponselnya berbunyi.
Gavin mengangkat telpon tersebut.
"Kenapa?"
"Lo beneran di kantor polisi?"
"Hmm.."
Lelaki yang sedang menelpon Gavin itu seperti frustasi, ia meraup wajahnya. Lelaki itu tidak habis pikir bisa-bisanya dengan berani Gavin mendatangi kantor polisi.
"Lo gila, Vin?"
Gavin diam tak menjawab hingga lelaki yang ada di sebrang mulai mengoceh kepadanya.
"Lo pengedar narkoba, Vin! Kalo polisi tau, sama aja lo nyerahin diri, bodoh!"
Gavin menatap malas kearah depan, lelaki itu seperti tidak memperdulikan apa yang di katakan oleh orang yang sedang menelponnya, tanpa menjawab Gavin menutup telepon tersebut lalu ia membuka room chatnya dengan lelaki yang tadi menelponnya.
Gavin memencet voice notice yang ada di ujung pengetikan pesan, dia itu langsung mengatakan sesuatu.
"Selagi lo dan anak-anak gak bocorin bisnis gua, semuanya aman," ucap Gavin dengan santai.
Setelah puas merokok Gavin langsung masuk kedalam kantor polisi, disana banyak polisi yang berlalu lalang keluar dan masuk dengan mengenakan seragam polisi.
Singkat cerita Gavin sudah berada ruangan untuk menjenguk narapidana, pastinya kalian tahu siapa yang akan ditemui oleh Gavin.
Wanita dengan rambut panjang dan mata yang sebam keluar dari balik jeruji besi, wanita itu terus menunduk hingga ia menaikkan wajahnya untuk melihat siapa yang menjenguknya.
Wajah wanita itu langsung berbinar saat melihat Gavin yang sedang duduk didepannya. Wanita itu langsung mendekat.
"Gavin...! Kamu disini, nak? Kamu nemuin mama?!"
Seperti diawal, ekspresi Gavin datar dan tidak memberikan respon apa-apa. Lelaki memandangi wajah yang sangat lusuh dan berantakan.
Wanita yang mengenakan satu set pakaian berwarna oranye itu menatap berharap kepada pemuda yang ada di depannya.
"Gavin, keluarin mama dari sini, mama janji mama kan kembalikan semua uang papa kamu dan mama kan beri kamu semua yang kamu mau," dengan nada sedikit berbisik.
Gavin hanya terkekeh mendengar hal itu,"Korupsi, penganiayaan, penggelapan dana..." Ungkapnya tiba-tiba, membuat wanita itu langsung membelalakkan matanya.
Gavin tersenyum miring menatap ibunya, "anak siapa udah Lo aniyaya setelah gue?" Tanya Gavin dengan satu alis terangkat.
Wanita itu terlihat sangat panik lalu ia menggeleng, "no...no... Mama gak pernah aniyaya siapa-siapa, Gavin tolong percaya sama mama."
Gavin mengepal tangannya saat wanita itu terus mengatakan bahwa ia mamanya di benak Gavin, cuihh benar-benar menjijikan.
"Lo bukan mama gue, bitch."
Karena sudah muak melihat wajah Prince wanita tersebut, Gavin oun berdiri dari tempat duduknya. "gue bakal dateng ke persidangan, lo, gue pergi."
Wanita itu menggeleng kuat, ia tidak mau ditinggal di penjara lusuh seperti ini. Apakah kalian ingin tahu siapa wanita ini? jika kalian ingin dia adalah Monica. yah... Monica ibu tiri Agnes.
Semua kelakuannya telah terbongkar, wanita itu langsung diseret oleh Aldebaran masuk kedalam penjara, setelah sekretarisnya Sena memberikan semua laporan mata-matanya setelah beberapa tahun lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGALA
Teen FictionOn Going (Segera terbit) Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak sadarkan diri ia langsung meminumnya tanpa waspada. Hingga keesokan harinya ia telah...