GalAle : 60

59.8K 3.5K 99
                                    

Argala berjalan tergesa-gesa melawati lorong-lorong rumah sakit untuk mencari ruangan tempat Aleta sedang dirawat, kata bundanya Aleta mengalami kecelakaan sehingga gadis itu mengalami kontraksi.

Mendengar kabar tentang istrinya, Argala langsung meninggalkan teman-temannya, padahal disaat itu ada Prince yang juga sedang terluka cukup parah. Namun Argala akan tetap memilih Aleta karena gadis itu sedang mengandung darah dagingnya.

Arista langsung berdiri dari tempat duduknya saat melihat Argala mendekat kearahnya. Belum sempat sebuah kalimat yang akan diucapkan oleh Argala, lelaki itu langsung mendapatkan satu bogeman dari sang ayah.

Arista reflek menutup mulutnya begitu juga Fira yang berada disana.

"Ayah..." Cegah Arista namun di abaikan oleh suaminya.

Pipi Argala yang sebelumnya sudah lebam langsung sedikit mengeluarkan darah. Elang menatapnya dengan tajam, menatap penampilan Argala yang begitu acak-acakan.

"Dari mana kamu?" Tanya Elang dengan wajah yang sedang emosi, "kamu sudah membuat ayah malu, Argala!"

Argala mengusap wajahnya yang lebam, lelaki itu menatap sang ayah, "Aleta dimana?" Tanyanya yang tidak memperdulikan emosi Elang.

Lelaki paru baya itu semakin emosi menatap sang anak yang tidak ada takut-takutnya.

Arista yang tau bahwa suaminya itu sudah ada di puncak emosi wanita itu langsung menarik lengan suaminya, "ayah, ayo keluar dulu, ya, biar Argala nemuin Aleta." Ucapnya dengan lembut, Elang langsung luluh pria paru baya itu mengikuti langkah istrinya untuk meninggalkan Argala.

Kini tinggal Argala dan Fira— ibu Aleta. Argala mendekat lalu mencium punggung tangan Fira.

"Maafin Argala," katanya sambil menundukkan kepalanya.

Fira menepuk pundak Argala, "jangan menyalakan diri, ini sebuah kecelakaan, saya tau kamu keluar karena ada kepentingan," ucap lembut memaklumi.

"Kondisi Aleta?"

Fira menghela nafas, "jangan khawatir, nak, Aleta sedang di rawat, saat melahirkan dia kehabisan banyak darah, jadi sekarang ayahnya sedang mendonorkan darahnya."

Dada Argala sedikit sesak saat mengetahui bahwa Aleta mengalami hal yang hampir membuat nyawanya pergi dari sisinya.

Argala tiba-tiba terpikirkan sesuatu, "Anak Argala? Bagaimana?"

Wajah Fira kembali murung membuat hati Argala sedikit gelisah, Argala berharap bayi yang sangat ia tunggu kehadirannya itu masih bisa hidup.

Melihat Fira yang hanya diam membuat kepanikan Argala semakin besar.

"Bu? Anak Argala masih hidup, kan?"

Fira terbangun dari lamunannya tadi, wanita paru paya itu langsung mengangguk, "dia hidup Argala, dia ada di inkubator."

"Inkubator?"

Fira menepuk pundak menantunya itu, "anak kamu lahir prematur."

Dada Argala semakin sesak saat mendengar bahwa Aleta melahirkan prematur.

✧✧✧✧

Argala berjalan cepat ketempat ruang Neonatal Intensive Care Unit atau disebut Nicu, disanalah tempat perawatan untuk anak-anak dan begitu juga untuk bayi prematur.

Argala termenung dibalik kaca yang tembus pandang, pandangannya mengarah kesebuah bayi kecil yang ada didalam inkubator. Bayi yang seharusnya belum dilahirkan
itu terpaksa melihat dunia.

 Bayi yang seharusnya belum dilahirkan itu terpaksa melihat dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 ARGALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang