rumah tetangga

17 8 0
                                    


Seminggu kemudian
Malamnya

Ayah tidak pulang malam ini, dia bilang ada meeting yang begitu penting dengan perusahaan lain. Kini tiga biang kerok berada di sofa panjang berwarna coklat sambil menonton TV.

"Weh, main T.O.D yuk!" Usul Iskandar dengan sabdanya. Kedua manusia yang tak jauh darinya langsung menoleh.

"Boleh, kali gitu mulai dari Lo!" Kata Nicholas dengan Naira.

Sang empu yang di tunjuk pun menghela nafas pasrah.

"Nah kak Iskandar, Truth or Dare!" Kata Naira dengan cepat.

Iskandar sedang memutar otaknya setelah mendengar pertanyaan Naira, setelah 5 menit lebih 3 detik. Iskandar akhirnya membuka suara.

"Truth aja." Kata Iskandar santai.

"Kapan Lo menuntaskan dendam Lo ke Andrian?" Kata Nicholas dengan seringai.

"Sebentar lagi." Jawab Iskandar dengan masih santai.

Kini beralih ke pertanyaan Naira. Naira berpikir sejenak tentang apa yang akan dia tanyakan.

"1 hal yang kak Iskandar gak suka dari kak Nicholas?" Kata Naira dengan senyuman di wajahnya setelah 3 menit lebih 15 detik dia berpikir.

"Gue gak suka sifat sombongnya. Itu aja" kata Iskandar menjawab pertanyaan Naira.

Kini Nicholas lah yang di tunjuk oleh 2 orang di depannya yang membuat sang empu harus menghela nafas seperti biang kerok pertama.

"Truth or Dare!?" Tanya Iskandar dengan keras serta jangan lupakan seringai yang ada di wajahnya.

Beberapa detik setelah Iskandar bertanya, nicholas menjawab dengan percaya diri "gua pilih Dare aja, tapi jangan aneh-aneh." Kata Nicholas memicingkan matanya.

"Kalo gitu Lo harus ngambil mangga dari pohon tetangga tanpa pakai galah!" Kata Iskandar sambil diiringi oleh tawa.

"Nah Naira juga itu aja" ucap Naira dengan polosnya sambil ikut tertawa.

"Kalian gila? Udah malem anjir!" Kesal Nicholas dengan tatapan tak percaya, bukannya di ringankan malah mereka semakin tertawa.

Mau tak mau Nicholas keluar dari rumah. Malam ini tak terlalu gelap karna cahaya bulan, namun di rumah tetangga yang lumayan jauh dan terpencil. Atmosfernya sangat berbeda.

Setelah berjalan melewati jalan aspal yang tak terlalu besar, sampailah Nicholas di depan rumah yang lumayan kumuh dengan 1 lampu yang menyala redup dari dalam. Dan dengan hati-hati Nicholas memanjat pohon mangga yang berada di pekarangan rumah tetangga.

Saat Nicholas sudah bertengger di salah satu dahan, angin mulai berhembus sedikit kencang. Membuat sang empu sedikit ketakutan dan bergegas menyelesaikan tugas Dare nya. Di ambillah 6 buah mangga dan kini dia tertawa kecil karna berhasil melakukan Dare nya.

Dengan perlahan turun dari pohon dengan kresek merah berisi mangga di tangan kirinya, tapi tiba-tiba mulutnya di bekap dengan handuk yang di obat bius. Nicholas berusaha melawan, namun apalah daya saat tubuhnya mulai lemas dan akhirnya pingsan.

Tubuh Nicholas di seret ke dalam mobil Van hitam oleh seseorang dengan pakaian hitam di lengkapi masker.

Dan hanya tersisa sepatu berwarna putih dengan garis biru tergeletak tanpa pasangan tak jauh dari kresek merah berisi mangga di pekarangan rumah tetangga.

2 jam kemudian

"Lama banget nih Nicholas, kemana sih tu anak? Apa dia beli mangga ya? Bukan manjat?" Kata Iskandar memikirkan sesuatu.

"Kak Iskandar, mana kak Nichol? Rifansyah mau tanya soal tugas" kata Rifansyah yang datang dari arah dapur.

Iskandar dan si bungsu saling saling menatap, Iskandar tak tau apa yang harus dia katakan. Karna Nicholas hilang sejak 2 jam lalu.

"Gue nggak tau" kata Iskandar santai dan kembali merebahkan dirinya di sofa.

Naira yang berada di sana langsung membuka handphone dan mencoba menelpon Nicholas, namun dering handphone Nicholas terdengar di sofa
Yang di tempati Iskandar. Yang menandakan, Nicholas tidak membawa handphonenya......

Selesai
Kira-kira ada apa tuh....
Langsung on the points jangan lupa vote dan follow serta tinggalkan jejak berupa komen oke jangan jadi siders yah....

Author mengundurkan diri...

RUMAH TANPA RAMAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang