8

22.7K 1.8K 19
                                    

Sore seperti biasanya,Atala tengah menemani Fashya terapi di kamar nya,yang di pantau dan di bantu oleh hans sahabat sekaligus dokter spesialis pribadi nya Fashya.

Setelah selesai terapi dua orang maid masuk dengan membawa minuman serta makanan ringan untuk tuan serta dokter itu.

Setelah mengantarkan makanan ringan serta minuman,kedua maid itu pun pamit undur diri.

Atala dengan perlahan membantu Fashya untuk minum dan menyuapi Fashya beberapa makanan dan Fashya hanya menerima nya tanpa bantahan.

Hal itu tak luput dari pandangan sang dokter hans,ia cukup heran pasalnya yang ia tahu Fashya adalah orang yang dingin, pendiam, tak tersentuh dan tak suka di perintahkan ataupun di atur.

Dan lagi Fashya menjadi semakin tertutup setelah peristiwa yang istrinya yang paling ia cintai dan percaya mengkhianati nya dan hampir berhasil membunuh Nya.

"Oh ya dokter hans!.. bagaimana keadaan suami saya?!"tanya Atala.

Hans seketika tersadar dari lamunannya setelah mendengar pertanyaan Atala barusan.

"Ah iya....!!Kondisi tuan Fashya sudah semakin membaik,tuan Fashya hanya perlu cukup istirahat,juga buatlah tubuhnya untuk sering bergerak dan minumlah obat dengan teratur"pesan dokter setelah selesai memeriksa kondisi Fashya.

"Benarkah!!?... syukur lah kalo begitu.."ucap Atala merasa senang karna kerja kerasnya membuahkan hasil yang baik.

Atala memandang Fashya dengan senyuman lembut tercetak di wajahnya.

Melihat senyuman itu entah mengapa jantung Fashya kembali berdetak tak karuan,bukan hanya Fashya bahkan Hans pun terpesona dengan wajah cantik yang di hiasi Dengan senyuman lembut itu.

"Ah....baiklah jika tidak ada hal yang penting lagi saya akan pamit untuk kembali ke rumah sakit"ucap Hans setelah kembali pada ke sandaran nya.

"Oh ya... tunggu sebentar akan saya antar ke depan"ucap Atala.

Setelah membantu Fashya berbaring di kasur dengan nyaman Atala kemudian mengantar kan dokter hans ke depan.

Saat sampai di depan tak sengaja Atala dan dokter hans bertemu dengan arsha berjalan dengan sempoyongan menuju dapur.

"Arsha?"panggil Atala.

Arsha menoleh sekilas pada Atala lalu kembali melanjutkan jalannya,Atala hanya tersenyum saat arsha mengabaikan nya.

(Gubrak!!!)

Saat baru akan berpaling untuk mengucapkan terimakasih pada dokter hans tiba-tiba Atala mendengar suara cukup keras.

Atala seketika berlari ke arah suara itu,berapa kagetnya Atala mendapati arsha tertelungkup dengan wajah kesakitan dan tangan yang meremas kuat bagian perutnya.

Dokter hans yang kebetulan belum pulang juga mendengar suara nyaring itu juga ikut berlari menyusul Atala kedalam menuju dapur.

Dengan cepat dokter hans mengangkat badan arsha yang terbilang lebih kecil darinya dan sedikit lebih besar dari Atala.

.
.
.
.


























.
.

.
.










Atala di bawa ke kamar miliknya,dan dokter hans memeriksa keadaan arsha yang saat ini masih meremas perutnya dengan mulutnya yang terus mendesis menahan sakit dan juga keringat nya yang terus bercucuran.

(Tok....tok.....tok...!).

Setelah mengetuk pintu Atala masuk dengan membawa bubur air serta handuk kering.

Istri Mafia Cacat(BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang