12

22.3K 1.9K 131
                                    

Kini Fashya benar benar di buat kesal oleh putra bungsunya itu,sedari siang hingga malam anak bontot itu terus saja nempel pada Atala.

Yang bikin kesal lagi dua curut juga ngikut ngerecokin dengan juga ikut menempeli Atala.

Untuk Fashya apalah daya ia hanya bisa duduk di kursi roda tanpa bisa berbuat banyak hal selain mengomel-omel tak jelas.

.
.

.
.








.
.
.

Waktu sudah menunjukan jam 11 malam dan Selo masih saja tidak mau lepas dari Atala,bahkan Atala tidak bisa untuk membantu Fashya untuk membersihkan badan.

Malam ini pun Atala bukan berada di kamarnya ataupun kamar Selo melainkan mereka berada di kamar Fashya.

Entahlah Fashya ngotot nyuruh Atala untuk tidur di kamarnya,katanya sih agar Fashya mudah menjaga Selo.

Sedangkan twins sudah kembali ke kamar masing masing,gengsi mereka tuh kalo harus ngerengek minta tidur bareng .

.
.
.
.

Pagi ini Atala terbangun karena merasa sesuatu yang tengah meraba dadanya.

Karna merasa risih Atala pun membuka matanya,dan tampaklah tangan kecil Selo yang berusaha untuk menyingkap baju kaos yang saat ini di pakai Atala.

Atala menghentikan aksi Selo dengan cara menggenggam kedua tangan mungil yang dari tadi merayap di area dada dan Pinggang nya.

Namun saat Atala melakukan itu Selo malah terisak-isak.

"Hiks... hiks"tangis Selo di pagi hari.

"Hey kenapa Hem?"tanya Atala lembut seraya mengusap punggung belakang Selo dengan lembut.

Selo masih menangis, Fashya yang memang di samping sebelah kiri Selo pun terbangun Karana terusik dengan suara tangisan itu.

Walau tangisannya tidak nyaring tetap saja sebagai mafia Fashya akan langsung terjaga jika mendapati suara atau pergerakan sedikitpun.

"Ada apa ini?"tanya Fashya dengan suara serak khas bangun tidur.

Saat Atala ingin menjawab pertanyaan dari Fashya sang anak lebih dulu memotong.

"Hiks...hiks..su...susu~"lirih anak itu dan terus mencoba menyingkap baju Atala,namun terus di tepis Atala dengan lembut.

"Ohhh Selo ingin susu....~.oke bentar papi buatkan"ucap Atala .

"Hiks no!!...mau susu papi"saat Atala ingin beranjak pergi Selo mengeraskan tangisannya dan memegang erat baju bagian dada Atala sembari menggeleng kuat.

"Hah??"sontak Atala dan Fashya terkejut bahkan Fashya langsung duduk tegak menghadap Selo dan menatap putranya tak percaya.

Hey ayolah Fashya yang notabene nya suami manusia kerdil ini saja baru sekarang bisa mencicipi bibir manis nya,dan itu baru bibir.

Dan se enak jidat anak nya ini mau minta susu dari istrinya ini....oh tidak bisa ika mau coba maka ia lah yang harus lebih dulu.

"Tidak!!"tolakan tegas itu bukan dari Atala namun dari Fashya.

Sontak saja wajah Selo langsung sepenuhnya berubah masam dan terisak semakin nyaring.

Atala pun mencoba menenangkan dan memberikan pengertian pada Selo.

"Dengar sayang ... Papi itu tidak bisa mengeluarkan susu sayang"ucap Atala lembut seraya mengangkat Selo ke pangkuannya.

"Hiks...no..sus....su~"tentu saja Selo tetap pada pendiriannya yaitu mau susu dari papi nya itu.

Istri Mafia Cacat(BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang