Beberapa saat terjadi keheningan di antara tiga lelaki beda usia.
Yang lebih tua duduk dengan rasa canggung dan merasa bersalah,yang lebih muda tengah duduk seraya menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya yang tengah memerah sempurna hingga sampai telinga dan juga lehernya,dan si kecil yang menatap polos mereka berdua bergantian sebab tidak mengerti dengan situasi yang tengah terjadi.
Hingga seorang maid datang dengan membawa kotak p3k dan juga peralatan kesehatan milik Hans berhasil memecahkan keheningan antara mereka.
Di susul dengan datangnya Resha dan juga Kris yang sedikit mengurangi rasa canggung di tempat itu.
Resha mendekat pada arsha dan duduk di sebelahnya, Resha meletakan punggung tangannya pada jidat arsha yang membuat arsha menatap Resha dengan heran.
Arsha menepis pelan tangan Resha yang bertengger di jidat nya.
"Res ngapain sih?!"tanya arsha.
Resha menatap arsha dengan bingung.
"Resha lagi ngecek keadaan sha lah!, Resha pikir sha demam soalnya muka sha merah banget kaya orang yang lagi kepanasan "jawaban polos itu keluar dari mulut mungil Resha.
"Pruuuff" hans seketika menutup mulutnya agar tidak melepaskan tawa nya saat setelah mendengar penuturan polos dari Resha itu.
Ia baru tau putra dari mafia tersadis dan di takuti merupakan anak anak yang polos padahal mereka nampak pendiam dingin dan tak tersentuh seperti Daddy mereka.
Dan jika di lihat dengan seksama baik arsha Resha dan juga Selo sama sama memiliki paras rupawan condong manis dan terbilang cantik dan tampan menjadi satu.
Terutama arsha yang memiliki pipi yang sedikit tembem namun tak se tembem Selo tubuhnya sedikit berisi dan juga badanya yang lebih pendek dari Hans namun masih lebih tinggi dari Atala.
Balik ke cerita.
Arsha menatap Resha dengan wajah yang tambah memerah,dia kesal bercampur malu.
Kesal karena ucapan arsha barusan,malu karena seketika teringat kejadian yang beru saja terjadi tadi di tambah tadi terjadi tepat di depan anak lima tahun yang masih dalam masa polos polosnya.
Sedangkan Kris sama seperti Selo yang menatap mereka bingung karna tidak tahu apa yang terjadi.
..
.
..
..
.Sedangkan di sisi Atala.
Ia kini tengah gabut, jongkok di bawah rindangnya pohon sambil nyabutin rumput-rumput pendek di sekitarnya.
Atala menatap jengah pintu gudang reot yang cukup jauh dari posisi dia berjongkok saat ini.
Tadinya memang ia mengantarkan Fashya ke tempat itu karna kedua bodyguard tadi membawa kedua wanita beda usia itu ke dalam sana.
Namun saat sudah sampai Fashya menyuruh Atala untuk menunggu di luar saja.
Sebenarnya di tempat itu sudah tersedia kursi entah kenapa di letakan di depan gudang itu,padahal kursi itu nampaknya masih bagus bahkan sepertinya kursinya masih baru.
Tadinya Atala berniat duduk di kursi itu namun niatnya batal saat matanya tak sengaja melirik sebuah pohon yang tak jauh dari tempatnya sekarang.
Pohon itu nampak rindang dan nyaman jika duduk di bawahnya.
Dan di sinilah Atala sekarang berjongkok dengan kegiatan gambutnya.
.
.
.
.Cukup lama Fashya di dalam sana dan Atala benar benar sangat bosan karena hal itu.
Atala hanya bisa ber negatif thinking dan terkadang ia akan sedikit mengomel pelan dengan sekali sekali mengubah mimik wajahnya dengan berbagai ekspresi.
Hal yang Atala pikirkan adalah,
Sedang apa Fashya di dalam sana bersama dua wanita beda usia dan juga dua bodyguard itu,
Apa jangan-jangan Fashya lagi nge inbox mereka berdua?.Karna sedari tadi Atala samar samar mendengar ada suara teriakan dan juga erangan dari kedua wanita itu dan juga suara tawa puas yang Atala yakin itu suara Fashya.
Mimik wajah Atala berubah kesal,Atala saja belum pernah di nananinu in sama sekali oleh Fashya,bahkan saat ini tangan Atala tambah kuat mencabut rumput di sekitar nya sampai akar akarnya juga ke ikut.
Tapi jika di pikir pikir lagi ,Atala rasa ngeri juga sih,jika nantinya Fashya minta jatah apa Atala sanggup?
Secara Atala sudah sering melihat benda pusaka milik Fashya itu dan ukurannya sangat di luar negri.
Ngeri cuyy!!...
Pernah waktu itu Fashya tak sengaja buang air di celana karena tidak ada seorang pun yang bisa ia mintai tolong untuk membantu nya ke kamar mandi karna saat itu Atala sedang ada kesibukan sebentar.
Atala dengan terpaksa harus membantu Fashya membersihkan area privasi milik Fashya Dan di situlah Atala tahu.
Seberapa besar dan panjang milik Fashya, entahlah apakah tangannya yang terlalu kecil hingga benda itu tak muat di genggamannya hingga harus menggunakan kedua telapak tangannya atau memang punya Fashya yang Taulah..
Atala langsung menggelengkan kepalanya kuat...
Aaaiiss kenapa ia jadi memikirkan hal itu,Dan entah sejak kapan wajahnya terasa panas seperti ini.
Atala berdiri dari aksi jongkok nya tadi lalu berjalan cepat menuju sebuah keran yang memang ada di dekat gudang itu.
Atala mencuci tangannya yang kotor akibat mencabuti rumput tadi setelah selesai dengan tidak santai nya Atala membasuh wajahnya yang terasa panas tadi dengan air keran itu.
Atala merasa seperti orang yang sangat mesum karna berpikir seperti tadi,dan saat memikirkannya lagi wajah Atala lagi lagi terasa panas kembali.
Dan dengan cepat Atala kembali membasuh wajahnya lagi.
Dengan tanpa Atala sadari sedari tadi ada seseorang menatapnya dengan tatapan gemas,terkadang ia akan terkikik geli melihat segala kelakuan dan ekspresi wajah yang Atala keluarkan.
"Kau sangat cantik, lucu dan menggemaskan baby namun sayang sekali kau milik si lumpuh itu,tapi tak apa secepatnya aku akan membuat mu menjadi milikku seorang "ucap lelaki itu di tutup dengan seringnya lalu pergi begitu saja tanpa ada dari tempat itu.
.
.
.
.
..
.
.Lanjut.....
Up berikut nya hari Minggu itupun kalo vote dan komenya banyak kao gak banyak ya...... nunggu 😁😋✌️
VOTE AND KOMEN OYY!!....
BIAR SEMANGAT....
TBC...

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Mafia Cacat(BL)
RomanceDi paksa menikah dengan orang cacat marah❎ Di paksa menikah dengan duda cacat pasrah aja lah✅ "Dahlah terima nasib...setan emang!!punya Kaka satu di suruh nikah malah minggat!!!mana ngak ngajak ngajak lagi"yang sedang misuh misuh tak jelas sendiri d...