13 || Solidaritas ala Melvin dkk.

220 18 0
                                    

Setelah ditangkapnya Dirto dan diamankan-nya Bagas juga Devin, kost-an kembali seperti semula. Tak ada yang meneror, tak ada yang perlu di khawatirkan, dan tak ada lagi ancaman. Semoga seperti itu selamanya.

Belum sempat Dirto melancarkan aksinya, mereka lebih dulu menangkapnya. Melvin dkk belajar dari masa lalu, dan mereka mencoba untuk menghindari hal buruk yang kapan saja akan terjadi.

"BANG MELVIN, SEKUL HAYU!!." Teriak Harsa yang tak melihat Melvin sedari tadi.

"IYA SEBENTAR!!." Sahut Melvin dari kamarnya.

"Kalian daripada nungguin Bang Melvin dan gak ada kerjaan. Tuh! Beresin." Ucap Naka yang melihat piring bekas sarapan masih berserakan.

"Mager ah." Ucap Leo.

"Apa?." Tanya Naka pura-pura tak mendengar.

"Enggak, iya ini mau gue beresin kok." Ucap Leo lalu bergerak untuk membereskan piring-piring itu.

Terlihat Melvin yang sedang menuruni tangga dengan seragam sekolah yang sudah bertengger ditubuhnya.

"Yuk." Ucapnya.

"Lama!." Tegur Renjana.

"Sorry ya.. Tadi gue kebelet, jadi nongkrong dulu deh di wc." Ucap Melvin.

"Pantes." Celetuk Naka, lalu ketujuhnya pun berangkat ke sekolah, mereka yakin kalau hari ini pasti akan telat, tapi mereka sudah biasa akan hal itu.



Benar saja, mereka sampai bertepatan dengan gerbang yang akan ditutup. Untung saja mereka masih bisa masuk.

"Ah! Elo sih, Bang." Ucap Renjana menyalahkan Melvin atas keterlambatan mereka.

"Ya udah sih.. Udah biasa ini kita telat." Ucap Harsa acuh.

"Kebiasaan buruk itu harus diubah menjadi lebih baik, bukan malah semakin diperburuk." Celetuk Jovan.

"Lo juga sama, ya! Udahlah, mending sekarang kita ke kelas aja, masuk udah lima belas menit yang lalu." Ucap Leo melirik jam tangannya.

Akhirnya, Merjasakalevin melanjutkan perjalanannya menuju kelas. Tak membutuhkan waktu yang lama, ketujuhnya sudah sampai dikelasnya, namun enggan untuk masuk.

"Masuk, Bang." Titah Leo pada Jovan.

"Gak sopan lo nyuruh gue, gini-gini juga gue lebih tua dari lo." Cibir Jovan.

"Tua kok bangga." Celetuk Gevin yang diam sedari tadi.

"Anjir!." Lalu Leo tertawa pelan melihat Jovan yang terkejut.

.

"Lo duluan, Bang." Titah Harsa pada Melvin.

"Giliran kayak gini, gue yang ditumbalin." Celetuk Melvin yang membuat Harsa menunjukkan cengirnya.

Tok! Tok! Tok!

Cklek!

"Maaf Bu kami telat." Ucap Melvin dari ambang pintu.

"Darimana saja kalian? Kali ini apa alasan kalian?." Tanya Bu Kiran.

"Jadi begini, Bu -

- Saya mau, Harsa yang menjelaskan." Ucap Bu Kiran memotong ucapan Naka yang hendak menjelaskan alasannya.

"Loh! Kan sama Bu, kita berangkat bareng kok." Ucap Harsa.

"Beda! Saya mau, kamu yang menjelaskan." Tolak Bu Kiran.

"Bang Melvin aja deh." Tunjuk Harsa.

"Saya mau, kamu yang menjelaskan." Keukeuh Bu Kiran yang membuat Harsa berdecak kesal.

Our HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang