10 || Mengerjakan misi.

227 16 0
                                    

Tak terasa hari sudah berganti senin, Melvin dkk berangkat sekolah menggunakan mobil kali ini, dengan alasan 'kita harus selalu bersama'. Selama diperjalanan, Naka terhanyut dalam lamunannya. Hening, semuanya terdiam.

"Gak tau kenapa, gue curiga sama salah satu Abang kost-an." Ucap Naka tiba-tiba yang membuat Jovan menghentikan mobilnya secara tiba-tiba.

"Anjir! Napa sih?!." Tanya Renjana yang kepalanya kepentok jok.

"Sorry, sorry." Ucap Jovan seraya mengusap kepala Renjana lembut.

"Maksud lo?." Lanjutnya bertanya.

"Aneh aja." Jawaban yang sangat tidak diharapkan oleh Jovan.

"Tapi gue juga ngerasa ada yang aneh sama salah satu dari mereka. Kalian tau kan kalo kepekaan gue itu tinggi." Sahut Renjana.

"Lo juga ngerasa gitu?." Tanya Naka yang dianggukki oleh Renjana.

"Emang siapa yang kalian curigai?." Tanya Melvin, pasalnya jika Naka dan Renjana sudah sejalan, kemungkinan besar itu benar adanya.

"Takut su'udzon, tapi-

-Bang Bagas!." Ucap keduanya bersamaan.

"Kok... Hah? Lo juga?." Tanya Renjana terkejut.

"Iya, gue ngerasa Bang Bagas ada sangkut pautnya sama 'dia'." Jawab Naka.

"Sama ada satu lagi.." Ucap Renjana.

"Yang kelihatan baik, belum tentu baik. Yang kelihatan jahat belum tentu jahat." Ucap Naka.

"Bang Devin!." Ucap keduanya kembali bersama.

"Ini bakal to the point sih kalo kata gue, gak bakal ada clue-cluean lah maksud gue." Ucap Harsa, lalu ketujuhnya terhanyut dalam lamunannya masing-masing, sehingga..

"Anjir udah jam setengah delapan, cuy!!." Seru Leo yang berhasil menyadarkan lamunan keenamnya.

"Udah telat dong!." Sahut Renjana.

"Mending hari ini kita bolos aja, sekalian kita cari bukti dan cari si pelaku." Ucap Melvin.

"SETUJU!." Sahut Harsa dengan begitu semangat.

"Halah! Giliran Bolos aja lo gercep." Cibir Naka.

"Gak papa atuh."

"Vin? Lo ngapain sih? Sibuk sendiri." Tanya Leo pada Gevin yang sedari tadi tak lepas dari layar laptopnya.

"Gimana kalo kita selidiki Bang Bagas aja?." Tanya Gevin tanpa menjawab pertanyaan Leo.

"Hah?." Bingung Melvin, lalu Gevin menyerahkan laptopnya pada Melvin yang membuat Jovan, Renjana, Harsa, Leo dan Naka mendekat untuk melihat apa yang Gevin tunjukkan.

"Vin? Lo chattan sama siapa?." Tanya Melvin.

"Itu bukan room chat whatsapp gue Bang." Jawab Gevin. "Itu punya Bang Bagas." Lanjutnya.

"Hah?!." Keenamnya terkejut yang membuat Gevin menunjukkan cengirnya.

"Hehe.. Semalem gue sama Leo kan tidurnya sama Bang Bagas, gue juga ngerasa curiga sama dia. Gue minjem HP dia dengan alasan mau hospot, terus dia ngijinin dan ngasih hpnya ke gue. Kesempatan dong, gue buka email dia dan gue tulis di room chat pribadi gue. Dan itu hasilnya." Jelas Gevin yang membuat ke-enam Abangnya berdecak kagum.

"Tapi ini aman kan? Dia gak bakal tau?." Tanya Harsa.

"Aman lah!." Jawabnya.

"Pokoknya nanti kalo kita udah pulang ke kost-an, kita harus menampilkan raut muka yang seperti biasa, jangan sampe mereka curiga sama kita." Jelas Jovan yang disetujui keenamnya.

Our HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang