19 || Hotel.

457 37 1
                                    

Masih didalam perjalanan menuju penginapan sementara, dengan mobil yang kendarai oleh Renjana dan disebelahnya ada Melvin. Yang lain sudah tertidur dengan saling bersandar satu sama lain, tinggal lah Melvin dan Jovan yang tetap terjaga untuk menemani Renjana.

"Masih jauh, Ren?." Tanya Jovan yang sedari tadi memperhatikan jalan.

"Kalo dari map sih bentar lagi, kenapa? Lo ngantuk? Tidur aja."

"Gua gak ngantuk cuman pegel aja, lihat nih kiri kanan pada nyender semua." Ucap Jovan yang pundaknya dipakai oleh Naka dan Harsa, Renjana dan Melvin tergelak saat mendengarnya.

"Sabar Van, bentar lagi kok." Ucap Melvin.

"Enak bener tuh ngomong, gue yang pegel btw." Cetus Jovan yang mengundang tawa dari Renjana dan Melvin.

"Bangunin aja kalo gitu mah." Ucap Renjana.

"Enggak ah, kasihan, biarin aja." Sahut Jovan.

"Lah, bangke! Terus lo ngapain ngeluh?." Tanya Renjana yang fokus pada jalanan.

"Cuman formalitas aja." Jawab Jovan dengan entengnya.

"Ren, capek gak? Lo tidur aja gih, ini biar gue yang lanjutin, mata lo udah sipit gitu, gue yakin lo pasti ngantuk." Ucap Melvin yang baik hati.

"Enggak kok, btw, mata gue emang sipit tolol." Ucap Renjana datar, diiringi dengan suara gelak tawa dari Jovan dan Melvin.

"Bukan gitu maksud gue, dah lah." Lelah Melvin.

"Udah nyampe belum?." Tanya Leo dengan suara khas bangun tidur.

"Eh, Leo udah bangun. Belum Dek, 20 kilo meteran lagi kayaknya." Begitu jawab Melvin.

"Pengen pipis~." Rengek Leo yang membuat Renjana memasuki pom bensin agar Leo bisa mengeluarkan hajat nya, dan sekalian untuk mengisi bensin tentunya.

"Gih." Ucap Renjana.

"Vin, bangun dulu ih.. Temenin gue pipis.. Vin." Leo mengguncang tangan Gevin, membuat sang empunya terbangun karena merasa terusik.

"Hmm, apa?."

"Temenin gue pipis, ayo." Mau tak mau Gevin keluar dan menemani Leo.

"Jangan lama!." Peringatan Melvin yang diacungi jempol oleh Gevin.

"Ada yang mau pipis lagi gak? Sekalian." Tanya Renjana.

"Bangun, bangun! Mau pipis gak?." Jovan menepuk pipi kedua Adiknya yang tertidur di pundaknya itu.

"Pipis?." Cicit Naka seraya mengucek matanya.

"Iya, mau?." Tanya Jovan yang dianggukki oleh Naka.

"Tuh! Gevin sama Leo kesana tuh." Tunjuk Jovan.

"Temenin.. Harsa!!!." Teriak Naka diakhir seraya menepuk kepala Harsa yang membuat Jovan menutup telinganya.

"Hah? Apa?." Tanya Harsa yang terkejut.

"Anter pipis, hayu." Ajak Naka yang membuat Harsa keluar dari mobil tanpa mengucapkan apapun.

"Ada lagi?." Tanya Renjana.

"Enggak." Jawab Jovan.

"Maju, Ren." Ucap Melvin ketika giliran mereka yang mengisi bensin.

"Seratus, Mas." Ucap Renjana.

"Baik." Tak lama kemudian, pengisian bensin pun telah selesai.

"Ini uangnya, Mas." Renjana menyodorkan selembar uang berwarna merah.

Our HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang