Pagi ini bertepatan dengan hari libur, air hujan kembali mengguyur kota Jakarta dan sekitarnya setelah tiga hari panas melanda kota. Di ruang utama kost-an hanya terdapat Naka dan Melvin saja, yang lainnya masih bergulat dengan balutan selimutnya.
Tak lama kemudian, munculah Renjana dari balik pintu kamarnya di susul oleh Jovan yang menjadi teman sekamarnya.
Tok! Tok! Tok!
"Bangun!!!! Harsa! Leo, Gevin!! Bangun!!!." Teriak Renjana membangunkan yang lain.
Cklek!
Pintu kamar yang paling ujung atau lebih tepatnya kamar Leo dan Gevin pun terbuka, dan memperlihatkan Leo yang mengusak rambutnya sambil berjalan gontai ke arah dapur.
"Mandi dulu, Leo." Ucap Naka yang membuat Leo menoleh padanya.
Leo menguap sambil merenggangkan tulang-tulangnya, pun membalas. "Haus dulu, Bang."
"Gevin mana?." Tanya Melvin.
"Di kamar, katanya mau mandi dulu." Jawab Leo.
"Jam berapa sekarang, Bang?." Lanjutnya bertanya.
"Setengah sembilan." Jawab Naka yang membuat mata Leo melebar sempurna.
"Serius?!." Tanyanya.
"Iya, noh lihat aja." Jawab Naka.
"Anjir, gue ada janji!!." Ucap Leo, lalu berlari menaiki tangga dan kembali masuk ke kamarnya meninggalkan Naka dan Melvin yang menatapnya bingung.
"Janji sama siapa hari ini? Bukannya besok, ya? " Tanya Naka bingung.
"Ngelindur kayaknya, atau mungkin emang ada janji lain." Jawab Melvin terkekeh.
Beberapa menit kemudian, Leo pun keluar dari kamarnya dengan menggunakan pakaian rapi bertepatan dengan Harsa yang baru kelihatan batang hidungnya.
Harsa menatap Leo yang menuruni tangga dengan tergesa-gesa itu dengan tatapan bingung. Lalu ia pun turun menyusul Leo.
"Eits! Mau kemana?." Tanya Harsa menghalangi jalan Leo.
"Awas ah! Gue buru-buru." Ucapnya.
"Iya gue tau lo buru-buru, tapi mau kemana dulu? Gak lihat diluar lagi hujan deras?." Tanya Harsa.
"Gue harus ke bandara, Bang." Jawab Leo.
"Ngapain?."
"Ada janji! Kan gue udah bilang sama kalian."
"Hah? Janji apaan lo hari sabtu begini?." Tanya Harsa heran.
"Sabtu apaan? Ini minggu Bang." Jawabnya.
"Ndasmu minggu! Lihat tanggal." Ucap Harsa.
Lalu Leo pun mengecek kalender di ponselnya, alangkah terkejutnya ia ketika kalender itu menunjukkan hari sabtu.
"Allahu akbar!!!." Seru Leo yang membuat ke-enam sahabatnya terkejut.
"HEH!." Tegur keenamnya serentak yang membuat Leo terkejut dan menyadari apa yang ia katakan barusan, lalu menepuk dahinya seraya berucap. "Astaga, lupa!." yang mengundang tawa ke-enam sahabatnya.
"Le, pelan-pelan yuk bisa yuk asyhadu." Ucap Gevin yang semakin membuat para Abangnya tertawa.
"Kenapa gak ada yang ngasih tau? Ah anjir!." Gerutunya, pasalnya ia harus mandi di cuaca yang dingin.
"Ya mana gue tau!." Ucap Renjana.
"Emang lo ada janji sama siapa sih?." Tanya Gevin heran.
"Ada deh, hehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Home
Novela JuvenilKatanya.. Orang asing akan menjadi keluarga, dan keluarga akan menjadi asing. Itu ternyata memang bener adanya. Kami adalah 7 mimpi yang berusaha untuk bangkit dan berdiri di kaki kami sendiri. Dibawah derasnya air hujan, kami tertawa guna menutupi...