02 || Tom and Jerry.

1.4K 82 0
                                        

"HARSA!!."

Pagi-pagi sudah disuguhi suara teriakan dari Renjana. Ia dan yang lainnya sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah dan sedang menunggu Harsa, si anak remaja berkulit eksotis itu.

"IYA SABAR, ALLAHU AKBAR!." Sahut Harsa sambil berjalan menuruni tangga. Karena mereka ini bertujuh, jadi kost-an yang mereka tempati memiliki dua lantai.

"Lama banget, lo ngapain aja sih?! Telat nih, ah!." Memang pada dasarnya. Diantara bertujuh, Renjana lah yang sangat disiplin.

"Yaelah, baru setengah tujuh anjir!." Jawab Harsa dengan santai.

"Ish! Belum makan, belum di sepatu. Lama!." Omel Renjana.

"Duluan sana, duluan!! Punya motor sendiri juga, repot lo." Gerutu Harsa, ia sangat tidak menyukai yang namanya diburu-buru. Santai banget anaknya.

"Udah, udah! Makan dulu, Sa." Lerai Melvin yang membuat Harsa segera memakan nasi goreng spesial ala Naka.

"Buru!." Ucap Renjana dengan ketus, yang membuat Harsa menoleh padanya.

"Heuh! Gue lempar garpu juga, lo!." Ucapnya geregetan, lalu kembali menikmati sarapannya.





Walaupun mereka itu serumah, namun mereka selalu membawa kendaraan masing-masing kecuali Gevin yang numpang pada Leo dan Gevin yang membawa motornya karena Leo tidak bisa membawanya.

"Anjir telat! Elo sih lama." Cetus Renjana pada Harsa, karena mereka sampai disekolah pukul tujuh lebih lima belas.

"Kok gue? Tadi 'kan gue udah bilang, sana duluan malah nungguin." Balas Harsa.

"Ya, elo pake ada acara berak segala, jadi telat 'kan!." Ucap Renjana.

"Itu panggilan alam, gak bisa gue tahan!." Ujar Harsa yang tak mau kalah.

"Udah!! Pusing gue denger kalian gelut terus." Ucap Melvin menengahi yang seketika membuat keduanya terdiam.

"Ish Abang! Seru tau kalo mereka gelut." Celetuk Leo yang suka keributan.

"Anjing, lo!." Umpat Harsa dan Renjana bersamaan.

Lalu mereka pun melanjutkan perjalanannya menuju kelas dengan santai, sebelum..

"HARSA!!." Teriakan melengking dari salah satu guru yang piket hari ini, membuat Harsa menarik nafasnya lelah.

"Dasar anak nakal! Jam berapa ini, hah?! Kenapa terlambat?." Tanyanya pada ketujuh anak remaja itu.

"Bu, yang terlambat itu bertujuh loh Bu. Terus kenapa yang disebut cuman nama saya?." Herannya pada guru piket itu.

"Terserah Ibu lah, kok ngatur?." Ucap guru itu.

"Astaghfirullah! Kok Ibu nyebelin?." Tanya Harsa yang langsung mendapatkan jeweran sayang di telinganya.

"Kamu ini ya, benar-benar. Berdiri di sana, jangan berhenti sebelum saya bilang berhenti!." Titahnya dengan menunjuk ke arah lapangan yang panas itu.

"Ck! Menyebalkan." Cetus Renjana, lalu berjalan mengikuti Harsa menuju tengah lapangan dan disusul yang lain.

Sesampainya mereka ditengah lapangan, mereka langsung berdiri tegak dengan tangan yang hormat menatap bendera.

"Ish! Gue kesel banget sama lo, Sa." Gerutu Renjana.

"Gue juga kesel sama lo, Ren." Balas Harsa.

"Unfriend aja lah kita." Celetuk Renjana.

"Okelah." Sahut Harsa, yang lain hanya bisa menggelengkan kepalanya lelah.

Setelah berdiri selama kurang lebih setengah jam, akhirnya hukuman mereka pun selesai dan langsung menuju kelas mereka.

Our HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang