30 || Isi hati Harsa.

231 28 9
                                    

Mentari pagi mulai menyapa cakrawala dengan hangatnya sinar yang ia pancarkan ke sekitarnya. Pagi ini, Melvin dan keenam Adiknya kembali mendapatkan hukuman akibat terlambat datang ke sekolah. Kericuhan dari Renjana dan Harsa yang sedang berdebat pun begitu terdengar di area toilet pria.

Melvin dan Gevin mencoba untuk menengahi, namun mereka urung diri karena adanya hujan buatan dari keduanya. Cipratan demi cipratan berhasil mengenai yang lain, dan akhirnya mereka pun terdiam karena cipratan air hujan buatan keduanya mengenai Naka yang baru saja datang dengan pel-an dan ember ditangannya.

Suasana mendadak mencengkram dengan Naka yang memejamkan mata untuk menahan amarahnya. Dengan segera, kedua pelaku itu meminta maaf kepada si korban. Dengan detak jantung yang tak karuan mengalahkan ketika bertemu dengan sang gebetan, Renjana dan Harsa langsung mengambil alih pel-an dan juga ember yang Naka pegang.

Renjana menyikut lengan Harsa guna memberikan kode untuk anak remaja berkulit eksotis itu agar segera mengepel lantai depan toilet, Harsa yang mengerti pun langsung mengambil air menggunakan ember yang ia ambil dari Naka.

"Tau takut." Ledek Leo yang sedang menyikat dinding toilet itu.

"Diem lo." Ucap Harsa sedikit menyentak.

"Makanya Bang, kalo ngerjain sesuatu itu jangan pake acara gelut, bawa santai aja yang penting beres." Celetuk Gevin yang mengerjakan pekerjaan seperti Leo.

"Bocah diem aja." Sergah Harsa.

"Kayaknya cuman Nana yang bisa bikin Tom and Jerry kita diem." Ucap Jovan yang sedang mengisi air di ember.

"Ya karena kalo Nana marah itu serem." Sahut Melvin lalu terkekeh.

"Na! Biar gue aja gak papa, lo diem aja gak papa." Cegah Renjana ketika melihat Naka yang akan mengepel lantai, anak itu menunjukkan cengiran bodohnya pada Naka.

"Terus gue ngapain? Yang lain udah pada dapet bagiannya, dan ini bagian gue." Ucap Naka dingin.

"Enggak, gak papa. Khusus buat lo, biar gue aja yang ngepel." Ucap Renjana yang tersenyum dengan alisnya yang naik turun.

Naka menghembuskan nafasnya lelah. "Terserah."

"Kayak cewek aja, terserah." Cibir Jovan yang membuat Naka melirik tajam padanya.

"Hm?."

"Eh, enggak." Cengir Jovan.



"Abang Naka!! Leo!! Semangat!." Teriak Gevin menyemangati Naka dan Leo yang sedang tanding basket dengan sekolah tetangga yang menjadi lawannya.

The eagles adalah nama club basket yang diketuai oleh Naka dan Leo yang menjadi wakilnya. Saat ini, the eagles sedang bertanding dengan lion ball yang merupakan club basket dari sekolah SMA Sugih Bakti.

"Naka Leo!! Ayo!." Seru Harsa yang duduk dibarisan terdepan bersama dengan yang lain.

Berkali-kali tembakan Naka tepat sasaran, dan kini poin bagi the eagles adalah delapan dan lion ball lima. Karena Naka merasa pergerakannya terhalangi oleh lawan, ia langsung melempar bola itu pada Leo dan Leo pun langsung menangkap bola itu dan..

9:5.

"Wuhuuu!!! Nice Naka, Good job Leo!." Seru Renjana seraya bertepuk tangan bangga.

Merjasakalevin, adalah sekumpulan anak-anak dengan segudang prestasi dan sebukit permasalahan. Melvin, ia menjadi salah satu siswa kebanggaan sekolah karena keahliannya dalam bermusik dan pernah menjadi juara pertama story telling bahasa Inggris. Renjana, menjadi salah satu siswa kebanggaan sekolah karena keahliannya dalam melukis dan berpuisi. Jovan menjadi salah satu siswa kebanggaan sekolah karena keahliannya dalam bela diri dan pernah menjadi juara pertama taekwondo tingkat nasional.

Our HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang