17 || Kebersamaan.

546 47 1
                                        

Terhitung sudah tiga hari Harsa menginap di rumah sakit dengan Melvin dkk yang tetap setia menunggunya. Dan saat ini, tepat hari ketiga, Harsa di pulangkan dan bisa beristirahat di rumah.

"Kangen banget gue sama rumah ini, please." Ucap Harsa dan membawa langkahnya untuk memasuki rumah itu.

"Langsung ke kamar gih, istirahat." Titah Naka.

"Iya, bentar lagi, capek dulu." Ucap Harsa.

"Ya udah, gue ke dapur ya? Kalo lo butuh sesuatu, panggil aja." Ucap Naka.

"Iya.." Sahut Harsa.

Harsa menyandarkan punggungnya di sandaran sofa, ia termenung, dirinya masih mengingat perkataan sang Ayah. Gevin yang baru saja turun dari tangga pun langsung menghampiri Harsa dan menepuk pundaknya.

"Ngelamun aja, Bang. Kesambet berabe nanti." Ucapnya.

"Vin.."

"Hm?."

"Apa gue semenyusahkan itu?."

"Maksud?."

"Bokap bilang, gue nyusahin. Apa gue juga ngebebanin kalian?." Tanya Harsa pada Gevin, namun tiba-tiba..

Puk!

"Aduh!." Ringis Harsa ketika ada sebuah penghapus yang mendarat tepat di pelipisnya.

"Ngomong tuh sama pohon, anying!! Gue gak suka ya, lo ngomong kayak gitu." Pelakunya adalah Renjana yang baru saja keluar dari dapur dengan buku gambar yang ia genggam dan tak sengaja mendengar obrolan kedua Adiknya itu.

"Sekali lagi lo ngomong kayak gitu.. Gue lempar lo pake buku!." Lanjutnya seraya memberikan ancang-ancang untuk melemparkan buku gambar yang ia genggam.

"Sensitif amat sih.. Orang cuman nanya." Gerutu Harsa.

"Udah tau gue ini sensitifan, segala pake nanya hal kek gitu lagi." Sahut Renjana.

"Udah Bang, Bang Harsa baru aja keluar dari rumah sakit loh, masa udah di marahin lagi sih?." Ucap Leo yang baru saja muncul bersama dengan Jovan.

"Dia bikin kesel anjir!." Tunjuk Renjana pada Harsa yang bersandar pada sofa.

"Iya tau, udah." Ucap Jovan melerai.

"Ish! Belain aja terus." Cetus Renjana lalu mulai membawa langkahnya untuk kembali ke dapur.

"Awas lo! Gue aduin ke Naka, biar lo di omelin." Lanjutnya lalu tenggelam dibalik dinding.

Jovan menggeleng-gelengkan kepalanya heran, lalu ia duduk tepat disebelah Harsa dan Leo yang berjalan keluar untuk mengambil sesuatu yang tertinggal didalam mobilnya.

"Kita jalan-jalan yuk? Bosen." Ajak Leo yang sudah kembali dengan menenteng sebuah plastik belanjaan dan memberikannya pada Naka yang sedang berada di dapur bersama Renjana yang sedang menata sayuran juga buah-buahan untuk ia gambar.

"Kemana?." Tanya Jovan.

"Kemana aja, yang penting bertujuh." Jawab Leo.

"Aaa sosweet.." Ucap Naka yang terbawa perasaan.

"Hayu lah, bilang Bang Melv gih." Titah Harsa pada Gevin, lalu anak itu bangkit dari duduknya dan menghampiri kamar Melvin.

Tok! Tok! Tok!

"Abang!! Bang Melvin!!." Panggil Gevin seraya mengetuk pintu kamar Abang tertuanya itu.

Cklek!

Pintu kamar itu pun terbuka dan menampilkan Melvin yang sepertinya sedang membaca buku, karena ada buku ditangannya.

Our HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang