26 || Nyonya kost-an.

492 40 0
                                        

Beberapa hari pun telah berlalu dan Harsa sudah kembali ke kost-an juga bersekolah seperti biasa. Saat ini, ketujuhnya sedang berkumpul diruang tengah, duduk lesehan dengan tumpukan buku yang berada diatas meja.

"Bang! Yang jauh dari mata dekat di hati itu apa?." Tanya Gevin dengan buku yang berada diatas pahanya.

"Pacar." Jawab Jovan tanpa beban.

"Oh ya? Tapi kan pacar bukan bagian dari organ dalam." Bingung Gevin.

"Itu pertanyaan darimana sih?." Tanya Renjana heran.

"Gak tau kepikiran aja." Jawab Gevin.

"Jauh dari mata dekat di hati?." Gumam Naka seraya mengetuk dagunya dengan pulpen yang ia pegang.

"Apa sih, Na? Segala dipikirin." Ucap Renjana cetus.

"Gak tau kepikiran aja." Ucap Naka.

"Ck! Kebanyakan gaul sama Gevin, ya gini." Cibir Renjana.

"Kok gue?."

"Ya elo segala kepikiran pertanyaan kayak gitu." Jawab Leo cetus.

"Ya.. Gak tau kenapa tiba-tiba aja muncul di otak." Ucap Gevin.

"Empedu gak sih?." Tanya Naka yang ternyata masih mencari jawaban dari pertanyaan yang Gevin celetukan.

"Ya mana gue tau. Emang empedu adanya dimana?." Tanya Renjana.

"Teuing." Jawab Harsa.

"Empedu posisinya di bawah hati." Jawab Naka.

"Ya berarti itu." Ucap Jovan yakin.

"Ini kalian kenapa jadi bahas empedu sih? Cepet kerjain pr nya, biar kita bisa main." Ucap Melvin.

"Si Gevin duluan." Tunjuk Naka.

"Ya kenapa lo tanggepin Bang?." Heran Leo.

"Gabut." Celetuk Naka.

Dan ketujuhnya pun kembali fokus pada bukunya masing-masing. Kini posisinya berbeda dari posisi sebelumnya. Jika tadi posisi mereka berkumpul seperti anak itik, kini mereka berpisah seperti anak burung.

Ada yang duduk di sofa, ada yang duduk didepan pintu kamar, ada yang tengkurap, ada yang bersandar di lemari pajangan, ada yang duduk diambang pintu dan ada juga yang duduk di pembatas antara ruang tengah dan dapur.

"Bang!! Lempar apel!!." Teriak Leo yang membuat Renjana yang duduk di pembatas pun melemparkan buah apel padanya.

"Bang!! Seribu delapan di bagi dua lima berapa?!!." Teriak Gevin yang duduk didepan pintu kamarnya.

"Empat puluh koma tiga dua!!! Kata kalkulator!." Jawab Harsa yang tengkurap.

"Guys!! Mau makan sama apa?!." Tanya Naka yang sedang membereskan buku-bukunya.

"Udah?." Tanya Jovan yang bersandar pada lemari pajangan.

"Udah." Jawab Naka seraya turun dari sofa.

"Abang bantuin~" Rengek Leo.

"Gue harus masak, Le. Sama Bang Melvin aja tuh, dia juga udah beres kayaknya." Ucap Naka.

"Ya udah, Leo mau telur balado ya Abang?."

"Iya.."

Lalu Naka berjalan menaiki tangga dan masuk ke kamarnya. Tak lama kemudian, ia pun kembali dan langsung menuju dapur.

"Minggir dulu, Ren." Ucap Naka ketika jalannya terhalang oleh Renjana yang duduk di sana.

"Masak apa?."

Our HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang