A little piece of heaven (Banginho)

899 42 16
                                    

Play: A little piece of heaven (A7x)

Warning! This is a mature content, explicit content, NSFW, sexual abuse and others!

.

.

.

"Ada rencana malam ini?"

Minho yang tengah berkutat dengan laptop itu lantas mendongak, ia mengulas senyum tipis begitu melihat Chris yang sekarang berdiri di depan meja kerjanya.

"Tidak, ada apa?" Minho balik bertanya, ia melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 7 malam, sekitar satu jam lagi untuk pulang ke rumah.

Chris menggaruk belakang kepalanya, sebelum dengan gugup berucap, "Mau makan malam bersama? A-aku dengar ada restoran yang bagus di dekat sini"

Lantas Minho tertawa pelan, gelagat Chris sangat lucu menurut nya. "Tentu Chris, sebenarnya ada yang ingin aku katakan padamu" balas nya, dapat ia lihat ekpresi wajah Chris yang berubah namun, pria itu malah pergi setelahnya.

Christopher, dia adalah teman Minho di kantor tempat mereka bekerja, sebenarnya Chris sangat jarang berbincang dengan nya kecuali ada hal yang penting, dan mengingat kejadian barusan sempat membuatnya bingung, karena tumben sekali Chris mengajaknya makan malam bersama.

Ia tak keberatan tapi, selama ini ia merasa ada yang aneh dengan Chris. Pria itu terlihat seperti memiliki sebuah rahasia besar yang tak seorang pun tau.

Hampir semua rekannya menyadari hal tersebut, bahkan tersebar kabar bahwa Chris sedang mengincar seseorang yang juga bekerja di kantor ini. Mereka mencoba mencari tau namun, Chris begitu hebat menyembunyikan semua itu, karena tak satupun yang benar-benar menjadi teman dekat Chris, pria berkulit pucat tersebut cukup tertutup dan sering menyendiri.

Saat tengah melamun tiba-tiba ponselnya berdering nyaring hingga nyaris membuatnya terjatuh akibat terkejut.

"Hai sayang"

Seketika ia berdecak sebal mendengar suara menjengkelkan yang sayangnya ia sukai itu.

"Ada apa?" Sahutnya ketus seraya menahan agar tawanya tak pecah.

"Astaga bisakah kau melembutkan suaramu itu?"

"Tidak bisa. Sudahlah kenapa kau menelpon?"

Hembusan napas panjang terdengar di sebrang telpon, membuat Minho terkekeh pelan karenanya.

"Sudah beritahu teman mu tentang pernikahan kita?"

"Sudah, tinggal satu orang saja"

Minho meraih sebuah kartu undangan pernikahan yang hanya tersisa satu buah saja, dan ini untuk Chris sebab siang tadi tak ia temukan keberadaan pria itu kala menyebarkan undangan nya pada rekan kerjanya yang lain.

"Baiklah segera pulang okay? I love you"

Sambungan telepon pun terputus, tapi senyum di bibir Minho masih tercetak jelas.

Minggu depan adalah hari pernikahannya dengan Hyunjin, orang yang berhasil mengambil hatinya beberapa tahun silam saat mereka berdua masih kuliah.

Dan tak ia sangka hubungan mereka akan sampai di jenjang yang lebih serius lagi. Semuanya sudah ia persiapkan bersama dengan Hyunjin secara mandiri, bahkan calon suaminya itu yang membayar semua keperluan untuk acara pernikahan mereka nanti.

Yang harus ia lakukan hanya membagikan undangan pada teman dan juga atasannya dimana mereka semua bersedia untuk datang. Bahkan yang paling mengejutkan adalah, sang atasan memberinya cuti sedikit lebih panjang padanya.

Stray Kids OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang