Come and get me (Jeongmin)

642 36 7
                                    

Play: Do i wanna know (Arctic Monkeys)
.

.

.

Pagi yang cerah, matahari perlahan naik, menyinari seluruh kota yang mulai sibuk. Jalanan mulai di penuhi oleh kendaraan dan orang-orang terlihat melakukan aktivitas mereka.

Seungmin melangkahkan kakinya dengan semangat menuju tempatnya bekerja, sepatu Converse berwarna hitam, celana jeans denim dan kaos putih yang dibalut kemeja nampak sangat pas di tubuhnya.

Sesekali ia akan tersenyum pada beberapa orang yang dikenalnya, entah itu tetangga atau siapa saja. Senyumnya mengembang lebar, tak membiarkan wajahnya terlihat murung.

Di trotoar itu ia tampak asik mendengarkan musik lewat dua buah earpods yang terpasang di telinga. Tubuhnya mengikuti irama dengan lincah.

Dan mungkin setelah lima lagu ia habiskan, dirinya pun tiba di depan toko bunga sederhana yang berada di antara jajaran toko lainnya.

Lantas Seungmin melepas earpods itu, berjalan masuk sebelum seseorang menyapanya ramah.

Wanita paruh baya yang merupakan pemilik dari toko bunga tempat dimana ia bekerja.

"Ada pesanan Seungmin-si, pelanggan meminta kau merangkai bunga yang sederhana tapi berkesan dan indah."

"Eoh siapa?" tanyanya penasaran, ia berdiri di depan meja kayu panjang yang berada di samping pintu.

"Entahlah dia cuma bilang akan mengambilnya siang ini."

Seungmin mengangguk paham, ia berbalik memperhatikan banyaknya berbagai macam bunga yang ditaruh pada lemari pendingin agar tetap terlihat segar.

"Sederhana tapi berkesan dan indah?" gumamnya. Ia mengetuk dagunya, memilah sekiranya bunga itu tepat dan membuat pelanggan tidak kecewa.

Tangannya menarik pintu lemari pendingin itu sampai terbuka, ia putuskan untuk mengambil lima tangkai bunga mawar merah yang nantinya akan ia padukan dengan bunga baby breath.

Seungmin membersihkan duri yang menempel di tangkai mawar merah itu hingga bersih, ia dengan cekatan merangkai dua jenis bunga yang terlihat sangat indah bila digabungkan.

Ia menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, usai membuat pesanan tadi rupanya ada beberapa orang masuk dan melihat-lihat bunga yang terjajar di sana.

Tentu ia dengan ramah menyapa, memberikan pelayanan terbaik agar pelanggan betah dan kembali lagi.
.

.

.

Tengah hari, hawa panas mulai menyerang Seungmin mengipasi wajahnya dengan cara berdiri tepat di hadapan kipas angin yang berada di dekat lemari pendingin.

Matanya terpejam, menikmati hembusan angin yang menerpa dan membuat rasa gerahnya perlahan memudar, anak rambutnya bergoyang dan suaranya yang menggema terdengar kala ia membuka mulut, membiarkan angin itu juga mendinginkan tubuh bagian dalamnya.

Saking asiknya bermain dengan kipas angin Seungmin tak sadar jika pintu toko terbuka disusul sebuah suara langkah yang mendekat kearahnya.

Dan begitu ia merasa ada yang menyentuh pundaknya, dengan secepat kilat dirinya membalikkan diri menaruh tinjunya di depan wajah sebagai antisipasi.

"Ahk! Siapa kau?!" pekiknya.

Namun ekspresinya berubah tatkala menyadari jika pemuda di depannya mengulas senyum tipis.

Sontak ia membungkukkan badannya berulang kali, "Maafkan aku. Anda mau melihat-lihat bunga?" tawarnya, yang justru terdengar bodoh.

Pemuda dengan pakaian serba hitam ia mengernyitkan dahi, "Aku ingin mengambil pesananku." ujarnya, sembari menelisik sosok manis di depannya dari atas kepala sampai ujung kaki.

Stray Kids OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang