Stray Kids Oneshoot

Love is a violence (Banginho)

Play: Desert rose (Lolo Zouaï)
.

.

.

"Chris memukulmu lagi?"

"Tidak apa, ini salahku."

Hyunjin menghela napas lelah sembari memejamkan mata erat. Ia menarik lengan Minho yang dipenuhi lebam kebiru-biruan.

"Minho—"

"Tidak apa Hyunjin-ah! Aku baik-baik saja!" pekiknya meyakinkan. Ia tersenyum manis menunjukkan deretan gigi kelincinya yang lucu. Lekas ia tarik kembali tangannya, menurunkan lengan kemeja yang Hyunjin naikkan guna melihat lukanya.

"Apa maksudmu kau baik-baik saja?! Ini jelas tidak baik!" balas Hyunjin menggebu-gebu. Sebagai sahabat Minho, ia tentu tak terima dengan perlakuan Chris pada sosok manis ini.

Ia menatap Minho khawatir, namun sosok di sampingnya itu justru terkikik pelan seolah mencoba untuk menyembunyikan rasa sakitnya.

Lagi. Ia menghembuskan napas kasar, "Tinggalkan dia." celetuknya tanpa basa-basi.

Dapat ia lihat ekspresi terkejut di wajah Minho yang kemudian menggeleng lemah. "Aku mencintainya."

Lantas ia segera mengacak rambutnya frustasi. "Dia menyakitimu! Tidak ingatkah kau saat aku memergokinya selingkuh?!" serunya tak tertahan.

"Ya, dan aku tetap mencintainya."

"Chris bilang dia menyesal dan akan berubah."

Rasanya amarah dalam dirinya meledak, menyeruak ke permukaan dan sungguh ia ingin melayangkan tinjunya pada Chris sekarang.

"Hah ... kau pasti bercanda. Chris? Berubah?"

"Aku jelas-jelas lebih dari sekali mengetahui perbuatan buruknya di belakang mu." lanjutnya, ia menggenggam ponsel Minho erat, sengaja tak membiarkan sosok manis itu memegangnya karena ia ingin bicara dengan tenang pada sahabatnya.

Dan yang ia dapat adalah ponsel itu terus bergetar dan dirinya hapal betul siapa yang menghubungi.

"Aku tau, tapi itu dulu. Dia sudah bersumpah akan berubah." kelit Minho. Hyunjin bisa melihat mata bulat itu bergerak gelisah ke arah luar.

Ia menggebrak meja, meraih gelas berisi minuman dingin sebelum menenggaknya rakus. Alunan musik yang dimainkan di atas panggung sederhana yang berada dalam cafe itu sama sekali tak meredam emosinya.

"Chris bahkan memaki mu saat itu ... saat kau hanya menanyakan siapa orang yang sudah di temuinya diam-diam." umbarnya. Untung saja waktu itu ia menemani Minho yang sedang melabrak sang kekasih di sebuah tempat makan bersama dengan orang lain.

Dan yang mengejutkan, alih-alih minta maaf Chris justru membentak sosok manis itu di hadapan banyak orang.

Napasnya memburu, ia benar-benar ingin membunuh Chris.

"Hyunjin aku harus pulang—"

"Jangan bilang Chris ada di luar?" terkanya cepat. Ia menunggu jawaban Minho yang kini nampak kikuk.

Bukannya menjawab Minho bangkit, merenggut kembali ponselnya dan meninggalkannya dengan tergesa di sana.

"Shit, i swear I'm gonna kill you." ungkapnya.

"Menunggu lama?" Minho mengulas senyum tipis sembari menghampiri Chris yang duduk di kursi pengemudi.

Raut wajah dingin itu menyambut kedatangannya beserta tatapan tajam yang melirik padanya.

"Masuk, ada yang ingin aku bicarakan denganmu." sahut kekasihnya sedikit ketus dan dingin.

Ia menelan ludahnya, cepat-cepat masuk ke dalam mobil dan duduk samping Chris yang mulai melajukan mobil.