Sugar mommy (Hyunjeong)

797 49 5
                                    

Play: Water (Tyla)

Feminisme boy (boy pussy) Di sini umur dedek ayen lebih tua ya ... Menyesuaikan ceritanya.
.

.

.

"Ah, pusing gue. Harus kerja apaan coba buat bayar UKT!"

Hyunjin mendesah lelah, ia mengacak rambutnya frustasi memikirkan tentang bagaimana caranya ia akan membayar uang kuliahnya Minggu ini.

"Eh, Jin. Lu mau kerja enak tapi bayaran gede gak?"

Sontak ia menoleh, menatap Jisung yang tersenyum misterius padanya.

"Apaan?" walaupun ngeri melihat senyum itu, ia tetap penasaran dengan lanjutan dari celetukan temannya barusan.

"Gue ada kenalan ni ...." Jisung meraih ponselnya, menggeser layar beberapa kali sebelum menunjukkannya pada Hyunjin.

"Apaan sih. Ini maksud lu begimana anjir" tanyanya heran saat Jisung menunjukkan sebuah foto dari seorang pria manis yang entahlah ... ia bingung menjelaskannya.

"Duh, emang bego lu ya!" seru Jisung kesal.

"Jin, lu mau punya duit banyak kan?"

Dapat ia lihat Hyunjin yang mengangguk antusias, membuatnya lekas menghela napas dan melanjutkan. "Nah ini orang bisa bantu lu."

"Caranya?"

Mendapat pertanyaan polos seperti itu membuat Jisung rasanya ingin sekali melempar temannya ke luar. "Coba lu pikir sendiri" alih-alih menjawab ia balik menanyakannya pada Hyunjin.

Temannya itu nampak berpikir keras sebelum matanya terbelalak lebar. "Jir jangan bilang lu mau jual gue ke sugar Daddy! Ih gak mau ah! Gua kan seme sejati!" pekik Hyunjin lalu bergidik ngeri setelahnya.

Pukulan pelan di keningnya di dapatkan dari Jisung, "Yang bilang lu di bawah siapa peak? Ini lu yang di atas" jelasnya, berharap otak sekecil biji kacang itu menangkap apa maksudnya.

"Eh boleh sih Ji. Tapi, dia cowok kan?" celetuk Hyunjin kemudian.

"Gimana ya ... susah jelasinnya, udah ah. Lu mau nggak?"

Untuk sesaat ia termenung, memikirkan pekerjaan penuh dosa yang sayangnya bisa membuatnya kaya dalam waktu sekejap dibanding pekerjaan lainnya.

Lagipula ia harus membayar uang kuliah. Jadi ia dengan mantap mengangguk, tanda bahwa dirinya setuju.

Terdengar Jisung yang terkekeh kecil lalu mulai mengirim pesan pada orang yang sempat mereka berdua bicarakan, "Nanti jam 8 malem dia minta ketemu ama lu di cafe. Jangan sampek terlambat!" peringatnya yang langsung di angguki oleh Hyunjin.

"Yaudah deh, demi uang juga" timpal temannya itu lalu kembali sibuk memainkan ponselnya.
.

.

.

Jam 8 malam. Seperti yang Jisung katakan sebelumnya, ia telah duduk tegak di salah satu kursi pada cafe yang rencananya akan menjadi tempat ia dan target bertemu.

"Wah parah, udah lewat 15 menit masa gak dateng juga? Jangan-jangan Jisung ngibulin gue lagi?" gerutunya merasa jengkel tatkala sudah agak lama menunggu orang yang belum sampai.

"Hyunjin ya?"

Kepalanya terangkat dengan alis yang saling tertaut, ia memandang sosok pemuda dengan gaya rambut pendek dan poni yang menutupi kening, dia mengenakan celana katun berwarna cream yang dipadukan dengan cardigan rajut berwarna navy.

Stray Kids OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang