Kak Chan! (Chanjeong)

473 18 1
                                    

Play: Pineapple slice (Baekhyun)

Edisi lokal.

Bangchan as Chandra
Jeongin as Jevan
.

.

.

Pukul 2 malam. Kebanyakan orang-orang pasti tengah tidur nyenyak dan mampi indah. Namun tidak begitu, dua pemuda yang kini nampak masih segar itu justru sibuk bermain kartu di sebuah pos ronda yang ada di dekat pohon besar.

Ya, bukannya tidur mereka malah asik berbincang sesuatu yang bahkan terdengar serius.

"Bayangin lo meninggal gara-gara jantung lo lagi mager."

Chandra terkekeh geli usai berujar begitu, ia dan teman satu frekuensi-nya Jevan sedang bersantai nyaman guna menikmati malam minggu tanpa pasangan.

"Gini Kak, gue tau lo lagi nyindir gue yang suka mageran and rebahan slay tapi jangan diagnosis sembarangan juga dong." balas Jevan tak terima. Chandra berhasil membuatnya was-was walaupun omongan itu hanya karangan saja.

Ya, wajar keduanya akan membicarakan topik diluar nalar kala menjelang malam.

Obrolan pemuda di tongkrongan saat tengah malam memang seseru itu.

"Kak, menurut lo zombie itu nyata gak?"

Jevan, pemuda yang lebih muda itu mengajukan pertanyaan absurd yang sayangnya menarik minat orang di depannya.

Chandra mendongak sekilas, meraih gelas kopi miliknya yang sudah dingin dan tersisa setengahnya kemudian meminumnya.

"Kalo zombie nyata mereka pasti makan otak kan?" balasnya membuat Jevan lekas mengangguk setuju.

"Nah lo harus bersyukur Je, karena lo pasti bakal selamat."

"Kok gitu?" tanya Jevan penasaran.

Tawa Chandra pecah, "Lo kan gak ada-"

"Wah parah lo Kak."

Jevan dengan cepat memotong, maju ke depan dan memukuli dirinya yang malah tertawa puas.

"Emang bener-bener lo ya!" pekik Jevan seolah kesal.

"Udah udah, nanti kalo kita ditegur pak RT gimana?"

"Gampang, gue tinggal bilang lo mau ngelecehin gue. Pasti abis itu lo bakalan di gebukin."

Chandra tak keberatan mendengar ucapan Jevan barusan, ia justru terkekeh pelan menganggap hal itu adalah sebuah hal yang lucu.

"Gue lecehin beneran nangis lo." sahutnya.

"Dih takut ... tapi, emang sih Kak muka lo itu kek om-om cabul."

Keduanya tiba-tiba tertawa, saling memegang bahu sebelum suara angin yang menggoyangkan dedaunan di pohon dekat mereka terdengar.

"Kak, ini pohon ada penunggunya loh." ujar Jevan yang malah membuat atmosfer antara mereka berubah.

"Ah jangan nakut-nakutin lo, hari gini gak ada yang namanya setan."

Chandra berusaha untuk kembali menghangatkan suasana ia sebenarnya tengah gugup, bahkan bulu kuduknya sampai berdiri.

"Ada loh Kak, orang Bunda bilang dia sempet ngeliat-"

"Ngeliat apaan?!" tanyanya menuntut, ragu-ragu ia memiringkan badan. Melihat batang pohon besar yang nampak mengerikan.

"Cewek, bajunya putih terus rambutnya panjang. Dia duduk di dahan itu katanya."

"Bangsat lo Je, kenapa lo ngomong beginian coba?"

Stray Kids OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang