Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi-pagi sekali Ruka sudah terbangun dari tidurnya karena merasakan mual lagi dan muntah-muntah, tapi yang keluar hanya lah air karena sejak kemarin Ruka tidak bisa makan apapun bahkan buah yang katanya tidak membuat mual malah membuat Ruka semakin mual.
Pharita yang khawatir dengan suaminya itu hanya bisa membantu mengurut tengkuk Ruka sambil menjaga agar tubuh lemas nya itu tidak rubuh.
"Udah?" Tanya Pharita yang di angguki oleh Ruka.
Setelah membersihkan mulutnya Pharita lalu membantu Ruka berjalan ke kamar dan menata bantal untuk suaminya itu bersandar. Pharita merasa sangat kasian melihat wajah pucat Ruka, ia sudah membujuk Ruka berkali-kali supaya mau pergi ke dokter tapi si sipit itu terus menolak karena katanya ia sudah terlalu banyak mengkonsumsi obat sebelum nya.
"Aku bikin teh anget ya?" Tawar Pharita yang hanya di jawab anggukan oleh Ruka.
Pharita beranjak dari sana tapi sebelum itu ia mengambil sesuatu di tas nya dengan sembunyi-sembunyi untuk mengecek sesuatu yang kemarin belum sempat ia cek.
"Papapapap yahhhh!" Oceh Ryu dengan kepala yang sedikit menyembul dari box bayinya dan mengintip Ruka. Seperti biasanya Ryu akan selalu bangun pagi walaupun nantinya akan tertidur lagi jika di beri susu.
"Sebentar ya nak bunda lagi di dapur, ayah lagi nggak kuat gendong kamu" Ucap Ruka lirih dan tersenyum tipis dengan wajah pucat nya.
Selang beberapa menit kemudian akhirnya Pharita kembali dengan membawa 1 cangkir teh hangat untuk Ruka dan air putih. Baru setelah itu ia mengambil Ryu yang tidak berhenti mengoceh memanggil ayahnya itu.
"Rajin banget sih bangun pagi mau joging gantengnya bunda ini hmm?" Karena Ryu menunjuk Ruka akhirnya Pharita menurunkan Ryu di ranjang dan bayi itu langsung merangkak ke arah Ruka.
"Ayah di cium dulu biar sakitnya hilang" Perintah Pharita dan Ryu yang seakan mengerti langsung mengecup pipi Ruka dan menaikkan tubuhnya di atas perut Ruka lalu menyandarkan kepala kecilnya itu di dada bidang ayahnya.
"Bangun pagi-pagi gini mau apa kamu? Ayah lagi nggak enak badan sayang jadi nggak bisa main dulu" Ucap Ruka sambil mengusap kepala Ryu yang tengah anteng di dada nya itu.
"Biarin gitu dulu bentar, habis ini tidur dia kalau nggak nyusu" Bisik Pharita terkekeh.
Ruka ikut terkekeh lalu menepuk-nepuk pelan pantat Ryu supaya anaknya itu tertidur lagi.