VI

2.1K 176 15
                                    

|Attention|

#4229 word









#4229 word

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam minggu kali ini Ruka mengajak Pharita untuk jalan-jalan sekaligus ia ingin meluruskan masalah mereka dan meminta maaf, juga ada sesuatu yang harus ia bicarakan dengan serius dengan Pharita.

Awalnya Pharita terus menolak ajakan Ruka bukan karena masih marah tapi karena rasa gengsi nya yang besar, ia juga sudah menyadari jika ia sepertinya terlalu kasar dengan orang yang selalu sabar menghadapi nya itu;tapi sekali lagi karena rasa gengsi nya ia enggan untuk meminta maaf terlebih dahulu, memang dasarnya perempuan.

Setelah membujuk puluhan kali Ruka akhirnya berhasil mengajak Pharita untuk bermalam mingguan di luar.

Dengan setelan kasual nya Ruka sudah bersiap di depan teras, mengobrol bersama Papi sambil bermain kartu remi. Menunggu Pharita yang sedang dandan hampir setengah jam lamanya, tapi Ruka yang selalu sabar tidak masalah untuk menunggu selama apapun yang terpenting malam ini ia berhasil mengajak istrinya yang sedang marah itu pergi jalan-jalan.

"Masih marah tuh princess?" Tanya Papi merujuk pada Pharita.

Ruka tersenyum kecil sambil meletakkannya satu kartu di meja,"Masih Pi, rencananya malam ini saya mau ajak Rita jalan-jalan sekalian mau minta maaf"

"Loh bukan kamu yang salah kok kamu yang minta maaf, harusnya Rita dulu yang minta maaf," Protes Papi mengerutkan alisnya tidak suka dengan jawaban menantunya,

"Dia yang istri kamu bukan kamu yang istrinya, sebagai suami kamu juga harus tegas sama istri kamu. Jangan dikit-dikit ngalahan nanti yang ada istri kamu malah jadi istri yang pembangkang dan seenaknya sama kamu" Lanjut Papi lalu meletakkan kartu lagi setelah barusan berhasil mengalahkan Ruka.

Ruka mengangguk mengerti sambil mengigit bibir dalamnya,"Iya Pi, siap saya besok-besok akan lebih tegas lagi. Tapi....sekarang kan Pharita lagi hamil dan moodnya sering kali nggak stabil jadi sekarang saya ngalah aja dulu deh"

Papi terkekeh mendengar jawaban Ruka disertai dengan wajah polos nya itu,

"Kamu ini, pantesan Rita nyaman banget sama kamu suamiable banget ternyata" Ucapnya sambil menepuk pelan bahu Ruka membuat Ruka sedikit tersipu dan tersenyum tipis karena pujiannya.

5 menit kemudian Pharita sudah keluar dengan celana denim nya dan tubuh atasnya yang di balut hoodie hijau Ruka, membuat Ruka tersenyum diam-diam.

"Ayo" Ajaknya ketus tanpa menatap Ruka.

Ruka tersenyum sambil mengangguk lalu berpamitan dengan Papi, setelah itu menaiki motor Nmax barunya yang sudah sejak tadi terparkir di depan teras. Ia sengaja mengganti motor ninja kesayangannya itu demi Pharita, memikirkan jika ibu hamil akan cepat lelah dan mungkin menaiki motor tinggi itu akan sulit dan membuatnya tidak nyaman jadi Ruka menggantinya.

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang