XXXVII

1K 119 54
                                    

|Attention|


#3305 word












No edit

No edit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

























"Sayang anak kita mana?"

Itu lah yang pertama kali Pharita tanyakan ketika sadar, setelah berhasil berjuang melewati masa-masa kritisnya. Pharita menyadarinya ketika melihat perutnya tidak besar lagi dan tidak merasakan apapun di perutnya.

Ruka lalu menatap kedua mertuanya yang juga berada di ruang rawat Pharita, Papi yang peka terhadap menantunya itu lalu menghampiri kedua pasangan itu.

"Anak kamu lahir dengan selamat, nanti kalau keadaan kamu udah stabil kamu boleh liat anak kamu" Ucap Papi tapi itu tidak berhasil membuat Pharita yang masih lemah itu tenang.

Ia menggeleng lalu memegang pergelangan tangan Ruka,"Aku belum bisa tenang kalau belum liat mereka, sayang ayo anterin aku buat liat mereka"

Ruka melipat bibirnya lalu menghela nafas, mencoba melihat ke sekeliling untuk menyembunyikan mata berkaca-kaca nya.

"Nanti ya sayang sekarang mending kamu istirahat dulu, inget kamu baru aja sadar dan jahitan di perut kamu belum kering" Ucap Ruka sambil mengusap kepala istrinya itu.

"Tapi-"

"Pharita istirahat sekarang atau aku nggak izinin kamu ketemu sama....mereka sama sekali" Tegas Ruka lalu berjalan keluar dari ruang rawat Pharita.

Ia berjalan cepat menaiki tangga menuju rooftop, selama di rumah sakit hanya rooftop tempat yang membuatnya tenang dan ia sering kali merenung disana sambil merokok. Ya, Ruka lagi-lagi kembali menyentuh barang itu karena tidak ada lagi yang bisa membuatnya tenang selain itu dan.....alkohol, tapi kali ini Ruka tidak menyentuh minuman itu karena mengingat anak dan istrinya.

Sampai di atas Ruka langsung mengeluarkan rokok di saku jaket nya dan mengambilnya 1 lalu menyalakan nya dengan korek. Tapi ada suatu hal yang langsung membuatnya berlari ke pinggir rooftop dan....

Bruk!!

Tubuh Ruka terbentur dengan lantai dan ada seorang perempuan yang menindih nya di atas setelah Ruka berhasil menarik perempuan itu yang tengah duduk di pembatas rooftop. Keduanya sama-sama mematung saat pandangan mereka bertemu, mereka saling menatap mata satu sama lain masih dengan posisi seperti tadi.

"Uhuk! Uhuk!" Perempuan di atas Ruka terbatuk-batuk saat menghirup asap rokok pada rokok yang masih di mulut Ruka itu.

Hal itu membuat keduanya tersadar lalu si perempuan itu beranjak dari atas Ruka dan menjulurkan tangannya untuk membantu Ruka berdiri.

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang