Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ahhhhhh~ shhhhh~ ahhh~"
"Emhhhh yaa terus ahhhh~
"Aduh sayang jangan di tekan keras-keras sakit!" Pekik Ruka dengan keras membuat nya langsung mendapatkan pukulan di pantat nya oleh Pharita.
Bapak satu anak itu pinggang nya encok gara-gara kemarin terpleset di kolam renang saat menemani Ryu berenang, untungnya Ruka tidak sedang menggendong Ryu kalau iya sudah tidak tau bagaimana nasib si bayi gembul itu sekarang.
"Jangan teriak-teriak ih nanti Ryu kebangun, emang kamu mau gantian susuin dia?" Omel Pharita lalu lanjut memijat pinggang Ruka.
Ruka menggeleng sambil mengigit bantal supaya tidak berteriak atau ia akan terkena omel Pharita lagi.
"Hiks nonono yahhh!" Ruka dan Pharita langsung beranjak dari ranjang saat mendengar rengekan keras Ryu dan berlari untuk mengecek anaknya itu.
"Ngigau dia kayaknya" Gumam Pharita saat melihat Ryu ternyata masih tertidur dengan mulut yang bergerak-gerak seolah-olah sedang menyedot susu.
Ruka menghela nafasnya lalu kembali menjatuhkan tubuhnya di ranjang dengan posisi tengkurap dan masih bertelanjang dada.
"Mau di terusin nggak nih?" Tanya Pharita yang sudah naik ke ranjang.
"Nggak usah, nanti kamu kecapean. Makasih ya sayang ku, sini tidur aja peluk peluk~" Ruka memiringkan tubuhnya dan merentang kan tangannya dengan bibir yang di monyong kan.
Pharita berdecak lalu terkekeh setelah itu masuk ke dalam pelukan Ruka dan mencubit pelan puting mini suaminya itu. Mereka lalu memejamkan mata tapi belum tertidur karena sedang menikmati kehangatan dari pelukan itu.
Tapi suasana yang hening itu di pecahkan oleh suara perut Ruka yang keroncongan, kedua pasangan itu saling bertatapan lalu tertawa pelan.
"Aku laper nih, temenin aku bikin mie yuk" Pinta Ruka lalu dengan hati-hati bangkit dari posisi tidurnya sambil meringis menahan sakit pinggang nya.
Pharita ikut meringis melihat wajah kesakitan suaminya itu,"Biar aku aja yang buatin, kamu di kamar aja"
"Nggak usah sayang biar aku aja yang bikin, kamu cukup duduk temenin aku aja, oke?" Tolak Ruka secara halus sambil mengusap rambut Pharita yang terurai lalu mengecup pucuk kepalanya sekilas.