|Attention|
#3768 word
No edit
"Aduh aduh pelan-pelan dong sakit,"
"Kalau nggak ikhlas ngobatin nggak usah" Protes Rami lalu menggenggam tangan perempuan di depannya ini ketika akan kembali mengobati luka nya yang di sebabkan karena jatuh dari motor.
"Udah jalan nggak liat-liat bikin gue jatuh lagi, sekarang ngobatin nya nggak bener"
"Ya maaf mbak, ini saya lebih pelan-pelan deh ngobatin nya" Ucap Perempuan itu dan kembali mengobati luka di sikut kanan Rami.
Rami meringis sakit saat dinginnya alkohol menyentuh luka nya, tangannya ingin ia tarik tapi perempuan di depannya ini menahannya dengan kuat.
Beberapa menit kemudian Rami selesai di obati dan perempuan berkepang 2 itu membereskan peralatan yang ia pakai untuk mengobati Rami dan memasukkan ke dalam tas nya.
"Kalau begitu saya permisi dulu ya mbak, sekali lagi saya minta maaf dan terimakasih karena udah nolak pertanggungjawaban saya buat benerin motornya" Ucap perempuan itu dan tentu berbicara di dalam hati pada beberapa kalimat nya, tidak mungkin kan ia bicara langsung di depan orang nya.
"Iya–makasih juga udah ngobatin gue" Ucap Rami menatap aneh perempuan yang terlihat lugu tersebut.
Perempuan itu membungkuk lalu membalikkan badannya akan pergi tapi–
"Ning magrib- eh Ningrum tunggu!" Panggil Rami lalu sedikit berjalan tertatih menghampiri perempuan yang di panggil Ningning itu.
"Nama saya Ningsih mbak bukan Ning magrib bukan Ningrum" Ucap perempuan yang ternyata adalah Ningsih itu membenarkan.
Rami menggaruk tengkuknya sambil meringis canggung,"Ah i–iya sorry maksud gue Ningsih,"
"Gue–berubah pikiran soal lo mau tanggung jawab motor gue" Lanjut Rami membuat Ningsih melotot kan matanya.
"Mak–maksudnya saya jadi tanggung jawab bayarin motor mbak di bengkel....gitu?" Tanya Ningsih, ia langsung merasa panik. Pasalnya ia belum memiliki uang banyak untuk membayar perbaikan motor Rami yang mungkin menghabiskan banyak uang.
Rami mengangguk sambil mengulum bibirnya,"Maksud gue bukan ganti rugi dengan cara bayarin perbaikan motor gue tapi,"
Rami yang menggantung kalimat nya membuat Ningsih penasaran sekaligus deg-deg an.
"Tapi apa mbak?" Tanya Ningsih penasaran.
"L–lo ngurusin gue sampe luka-luka gue sembuh, gimana? Kayaknya tangan kanan gue juga kekilir deh jadi susah di gerakin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Marriage
Romance"Aku takut Ka," "Aku belum siap" "Kamu nggak usah takut, aku ada di sini. Aku akan tanggung jawab atas kesalahan yang aku perbuat"