|Attention|
#3592 word
No edit
"Pa–Papi i–ini?"
"Yes, you will marry with–"
"––Ruka"
Melupakan sejenak kebingungan itu akhirnya Pharita kembali berjalan bersama Papi menuju altar dimana orang yang akan kembali menjadi suaminya itu tengah berdiri di sana menunggunya.
"Ruka–tolong jaga putri Papi dengan baik ya, Papi kembali percayakan Pharita untuk menjadi istri kamu. Tolong jaga dia dan jangan sakiti dia lagi, putri Papi ini begitu cintaaa sama kamu" Pesan Papi lalu meletakkan tangan Pharita di atas telapak tangan Ruka.
Ruka mengangguk dengan mata berkaca-kaca nya,"Iya Pi kali ini Ruka benar-benar janji akan selalu menjaga Pharita dan akan membahagiakan nya, karena–"
Matanya lalu menatap Pharita yang juga tengah berkaca-kaca,"Karena Ruka juga cinta mati dengan putri Papi ini"
Papi mengangguk lalu menepuk bahu calon menantu nya sebelum turun dari altar untuk melihat pengucapan janji suci yang akan di lakukan oleh kedua mempelai itu.
"Saya mengambil engkau Pharita Kathleen William sebagai istri saya. Saya berjanji untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya.Pada waktu susah maupun senang, kelimpahan maupun kekurangan, sehat maupun sakit. Untuk saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kita. Sesuai dengan hukum Allah yang kudus, inilah janji setiaku" Ucap Ruka sambil menatap Pharita yang sudah berderai air mata di depannya karena terharu dengan momen sakral ini.
"Saya mengambil engkau Hanada Ruka Abimanyu sebagai suami saya. Saya berjanji untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya.Pada waktu susah maupun senang, kelimpahan maupun kekurangan, sehat maupun sakit. Untuk saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kita. Sesuai dengan hukum Allah yang kudus, inilah janji setiaku" Ucap Pharita dengan suara bergetarnya dan setelah berhasil menyelesaikan ucapannya akhirnya pendeta mengatakan jika Ruka dan Pharita telah sah menjadi pasangan suami istri.
Suara gemuruh tepuk tangan bergema di gereja yang menjadi saksi janji suci Ruka dan Pharita untuk yang kedua kalinya, seluruh keluarganya juga ikut terharu menyaksikan pengucapan janji suci pasangan itu, terutama Mami dan Papi yang ikut menangis haru.Mereka tidak menyangka jika putrinya itu akan kembali dengan masa lalunya.
"Yok cium yok cium!" Teriak Rami sambil berdiri membuat Ningsih yang berada di sebelah nya langsung menarik tangan Rami karena malu.
"Duduk ih kamu nih malu-maluin aja" Bisik Ningsih kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Marriage
Romance"Aku takut Ka," "Aku belum siap" "Kamu nggak usah takut, aku ada di sini. Aku akan tanggung jawab atas kesalahan yang aku perbuat"