XII

1K 139 36
                                    

|Attention|


#3779 word

















No edit

No edit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Terhitung sudah 3 hari sejak pertengkaran di antara keduanya, Pharita dan Ruka sama sekali belum bertemu lagi.

Pharita yang tadinya memang sudah di rumah keluarga nya pun menetap di sana dan Ruka? Semenjak kejadian itu ia tidak pulang ke rumah mertuanya ataupun ke rumahnya, ia berada di rumah Haruto selama 3 hari ini.


Karena menurutnya Haruto lah yang paling tepat untuk ia ajak curhat tentang masalahnya kali ini, karena mereka sama-sama memiliki perasaan dan jiwa sebagai laki-laki. Tidak mungkin kan Ruka mengajak Rami atau Asa yang merupakan sahabat dekatnya juga, mereka perempuan tulen dan kebanyakan perempuan pasti akan menyudutkan laki-laki ketika ada masalah, ya walaupun sebenarnya Ruka tidak pernah berpikiran seperti itu terhadap kedua sahabat nya itu.

Dan sudah 3 hari juga Pharita tidak keluar dari kamarnya dan seperti mengasingkan diri, membuat keluarganya bertanya-tanya ada masalah apa dengan pasutri muda itu sampai Pharita menjadi seperti ini dan Ruka tidak pernah pulang ke rumah mereka.

"Kamu udah tanyain sama semua teman-teman Ruka?" Tanya Mami menatap anak laki-laki nya yang kini tengah duduk di single sofa sambil memijat pangkal hidungnya.

Rio mengangguk,"Udah Mi, aku udah tanya Rami, Asa, teman-teman Ruka yang lain tapi mereka nggak tau dia di mana. Handphone nya juga nggak aktif sama sekali"

Mami menghela nafas panjang dan ikut memijat pangkal hidungnya,


"Sebenarnya mereka ada masalah apa sih sampai kayak begini?" Gumam Mami, gurat wajahnya terlihat sedih karena pertengkaran putri dan menantu nya itu.

"Udah Mi Mami nggak usah terlalu mikirin masalah itu nggak baik buat kesehatan Mami, biar Rose sama Rio yang bantu urus masalah mereka. Sekarang kita berdua pamit kuliah dulu ya, siapa tau kita nanti ketemu Ruka di kampus" Ucap Rose mengusap bahu Mami lalu mengecup pipinya setelah itu mereka berdua berpamitan.

Setelah kepergian anak kembarnya itu Mami naik ke atas untuk menghampiri anak ketiganya yang mengurung diri di kamarnya.

Saat membuka pintu Mami langsung di suguhkan dengan pemandangan Pharita yang sedang duduk di meja belajar nya sambil menulis sesuatu, Mami lalu tersenyum tipis dan menghampiri putri kecilnya yang sebentar lagi akan menjadi ibu itu.

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang