MASAK-MASAK

667 66 1
                                    

Setelah masalah kesalahpahaman kemarin selesai, kini suasana di rumah keluarga itu kembali damai. Rumah itu dipenuhi dengan canda tawa dari anak-anak mereka. Mungkin mereka terlalu cepat melupakan masalah kemarin, tapi itu lebih baik. Mereka adalah saudara, sudah sepatutnya untuk saling memaafkan.

Hari ini mereka akan melaksanakan makan malam, namun kali ini berbeda. Jika biasanya mereka akan mengandalkan jasa pekerja untuk membuatkan makanan, kali ini ibu rumah tangga itulah yang akan menyiapkannya sendiri.

Mungkin terlihat sepele, tapi ini merupakan hal yang langka bagi si kembar bungsu yang telah lama tinggal bersamanya. Ibu mereka sangatlah sibuk, berada di rumah saja bisa dihitung jari. Tapi semenjak keluarga mereka kembali utuh, ibu mereka lebih meluangkan waktunya untuk keluarganya.

Kini anak-anak mereka tengah berkumpul di dapur, mereka berniat untuk membantu ibu kesayangan mereka.

"Mama mau masak apa?" Tanya Archie.

Aluna meletakkan semua bahan masakan yang telah dibelinya tadi di atas meja dapur. "Hari ini Mama mau masak ayam kecap,udang asam manis, sama sayur sop."

"Banyak banget. Biar aku bantuin ya?" Ucap Zayden mengajukan diri lalu membuat yang lainnya ikut-ikutan.

"Gak usah. Biar Mama aja, kalian mending main atau nonton tv sama Papa aja," tolak Aluna.

"Gak apa-apa. Kami sudah biasa masak kok, ya kan Den?" Ujar Zayn sambil merangkul pundak Zayden.

Zayden mengangguk, "Iya, Ma. Biar kami bantuin ya?"

"Kalian beneran mau bantuin Mama?"

"Iya, Ma. Biar cepet selesai, aku udah laper banget ini." Balas Juna.

"Iya, Ma. Aku udah gak sabar mau makan masakan Mama," ujar Axel sambil tersenyum.

"Baiklah. Biar Mama bagi tugasnya."

Mereka mulai mengerjakan tugas yang diberikan oleh Aluna.

"Kak, motongnya jangan kegedean!" Tegur Leo pada Maven yang sedang memotong wortel.

"Ini udah kecil, Le."

Leo menunjukkan wortel yang telah dipotong oleh Maven kepada Aluna, "Ma, ini udah bener belum?"

"Ya ampun, ini kok gede banget motongnya. Nanti empuknya lama!"

"Kak Maven tuh yang motong. Kata dia segini udah kecil."

"Ya maaf. Aku gak pernah lakuin kayak beginian," ucap Maven.

"Gak apa-apa. Motongnya segini aja,"

"Tapi itu belum selesai,Ma."

"Biar aku aja yang lanjutin," Zayden mengambil alih pekerjaan itu.

"Terus aku ngapain?"

"Kakak nanti aja bagian nyuci," sahut Zayn yang sedang membersihkan udang.

"Okelah,"

Si kembar bungsu saat ini menganggur, mereka tak diperbolehkan ikut membantu dengan alasan mereka masih terlalu kecil, kata Juna. Mereka bosan karena hanya duduk melihat.

"Chie, umur kita udah 14 tahun loh. Masa dikatai anak kecil Mulu," celetuk Axel.

"Iya tuh. Kita kan udah besar, mereka aja yang udah tua," balas Archie.

"Mentang-mentang kita anak bungsu," Archie mengangguk setuju.

"Enaknya ngapain ya? Bosen nih," keluh Archie.

"Aku punya ide."

Axel bangkit dari duduknya. "Mau kemana?"tanya Archie.

"Ssttss, aku mau gangguin si kakak-kakak nyebelin."

LAKUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang