"Nih acara kagak selesai-selesai kenapa, ya?! Capek banget gue, gue udah kangen kasur di rumah,"keluh Zayn.
Leo memutar bola matanya malas, "Masih lama kali. Lagian acara ini cuma setahun sekali, wajar aja kalau lama."
"Setahun sekali? Buset dah!"ucap Zayn tak percaya.
"Iya. Tiga tahun terakhir gak sempet ngerayain karena ada masalah,"
"Emangnya Kakak gak pernah ke acara anniversary kakek nenek?"tanya Archie pada Zayn.
Tatapan Zayn menyendu kemudian ia menggelengkan kepalanya, "Ini baru pertama kalinya."
"Loh, emangnya waktu kecil...aduh!"ucapan Archie terpotong karena Leo dengan sengaja mencubit pahanya. Kemudian Leo memberikan isyarat melalui matanya untuk tidak membahas hal ini lagi.
Archie pun tersadar akan ucapannya. Ia segera meminta maaf karena seharusnya ia tidak membahas hal itu.
"Hai para sepupu,"sapa Yuan yang tiba-tiba datang membuat Leo memutar bola matanya malas.
Nih, upil kadal ngapain kesini dah? Bikin badmood aja. Pasti mau caper.
Yuan berjalan melewati Leo begitu saja, tanpa melirik sedikitpun. Langkah kakinya membawanya menuju Zayn dan Zayden yang tengah asik memainkan ponselnya.
"Hai, kalian anak kembarnya Om Nathan yang selama ini hilang itu, ya?"ujar Yuan.
Zayn dan Zayden saling tatap. Jadi selama ini mereka dianggap hilang?
"Sorry, ye. Kita bukan anak hilang. Kita punya rumah,"balas Zayn sewot. Enak saja ia dibilang anak hilang.
"Oh, by the way kenalin namaku Yuan, anaknya Mama Hima." Yuan mengulurkan tangannya.
"Yuan mata uang China?"celetuk Zayden yang berhasil membuat keenam saudaranya menahan tawa.
"Aku emang lahir di China. Jadi namaku ada unsur Chinesenya,"balas Yuan mencoba sabar.
"Harus banget ya pake nama mata uang?"
"Mungkin dulu Om sama Tante bingung mau kasih nama apa. Jadi mereka pilih yang simpel aja biar gampang diingat,"
"Kok gue baru ngeh ya,"ucap Juna heran.
Yuan sedikit berdeham. "Aku denger-denger kalian hilang sejak bayi, ya? Kasian banget. Di saat semua saudara kalian masih bisa seneng-seneng bareng sama Om dan Tante tapi kalian malah hilang. Oh, ya kalian itu beneran hilang atau dibuang?"ujar Yuan sambil memasang wajah kasihan.
Ketujuh saudara itu terdiam. Mata mereka melirik ke arah Zayn dan Zayden yang langsung memasang wajah datarnya, bahkan Zayn sudah terlihat marah.
"Miris banget jadi kalian. Untung aku bukan anaknya Om Nathan. Kalau iya pasti nasibku sama seperti kalian, dibuang dan ditelantarkan,"ucap Yuan dengan menekankan setiap kata di kalimat terakhirnya.
"Yuan-"
Buagh
Kepalan tangan Zayn berhasil mengenai wajah tampan Yuan. Ia merasa tak terima dengan semua ucapan sepupunya itu.
"Babi, Lo! Lo habis makan sabun apa gimana? Licin banget tuh mulut buat ngatain orang,"cecar Zayn.
Ia melangkah mendekati Yuan lalu berbisik, "Heh, kentut kuda! Sekali lagi Lo berani hina keluarga gue, habis Lo sama gue!"
Yuan tersenyum tipis, dalam hatinya ia mulai berhitung. 1, 2, 3.
"Hei! Apa yang kau lakukan pada anakku?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
LAKUNA
FanfictionKisah 7 anak yang hidup terpisah karena ada suatu masalah yang mengharuskan mereka untuk dititipkan pada saudara dari papa mereka sejak kecil. Sejak itu mereka memiliki pengalaman yang berbeda-beda kemudian membentuk sebuah kepribadian atau kebiasaa...