Selamat membaca
.
.
.
.Hari ini genap tujuh hari mereka kembali berkumpul di rumah ini. Kini tujuh bersaudara itu semakin akrab, rasa canggung diantara mereka perlahan mulai hilang.
Hari ini cuacanya panas sekali. Panasnya sangat terasa walaupun berada di ruangan ber-AC. Membuat ketujuh anak bapak Nathan mengeluh.
Mereka sekarang berkumpul di ruang keluarga. Ada yang menonton film, bermain game, atau hanya bermain ponsel.
Juna mengipasi wajahnya menggunakan telapak tangannya, "Huh, panas banget ya. Remot AC nya mana?"
"Gak tau, tadi dibawa Axel,"
"Udah aku taruh meja tadi,"
"Siapa yang pegang remotnya?"
"Nih, remot." Zayn menyerahkan remot TV pada Leo.
"Ini remot TV, bego!"umpat Leo.
"Kamu tadi bilangnya remot. Ya,ini remot"
Leo menghela nafas, "Maksudnya remot AC. Kenapa Lo kasih remot TV, bego!"
"Bahasanya! Nanti aku aduin Papa,loh"sahut Zayden.
"Emang Napa sih gak boleh?! Gue udah kebiasaan ngomong kayak gini, jadi susah!"
"Kan peraturannya gak boleh.."
"Napo kudu ada peraturan koyok ngunuwi? Ngribeti wae!"kesal Leo.
"Lha Yo to. Aku Jane Yo wegah, tapi nek gak manut sangune iso dipotong,"Zayden ikut menambahi.
"Gak popo Jane, selagi gak ono Mama Papa,"sahut Zayn.
"Kalian ini pada ngomongin apa sih? Aku gak paham tau!"sahut Archie.
"Tau tuh, kalo ngomong pake bahasa Indonesia aja dong!"ucap Maven.
"Ya maaf, tadi keceplosan."ucap Leo.
"Jadi remot AC nya mana? Gerah,nih!" Juna merasa kesal karena remot AC nya tidak ketemu.
"Gak tau. Dibawa kucing kali,"ucap Zayn asal.
"Emang kucing doyan remot?"tanya Leo keheranan.
"Gak lah. Di dunia ini gak pernah ada kucing doyan remot. Ada-ada saja,"balas Zayn.
"Lah, tadi yang ngomong kan elu!"
"Emang iya? Gue gak merasa ngomong gitu,"
Leo mengambil bantal di belakangnya lalu melemparkannya pada Zayn.
Zayn yang asik pada game-nya reflek mengumpat karena karakternya mati.
"Anjing!"
"Heh! Mulutnya minta dijahit?!"ucap Maven dengan mata melotot.
Zayn cengengesan, "Aku tadi cuma sebutin nama hewan, Kak."
"Terserah,"ucap Maven, ia terlalu malas menanggapi.
"Yeuu...ngambekan kayak cewek!"
"Emang cuma cewek yang bisa ngambek?"
Zayn kikuk,"nggak sih"
Juna menghela nafas berat, cuma masalah remot aja bisa seramai ini.
"Bang, beli es yok!"ajak Juna pada Leo.
"Dimana?"
"Di jalan depan sana, aku pernah lihat abang-abang jualan es campur, kan enak kalau dimakan pas panas-panas gini."

KAMU SEDANG MEMBACA
LAKUNA
FanfictionKisah 7 anak yang hidup terpisah karena ada suatu masalah yang mengharuskan mereka untuk dititipkan pada saudara dari papa mereka sejak kecil. Sejak itu mereka memiliki pengalaman yang berbeda-beda kemudian membentuk sebuah kepribadian atau kebiasaa...