KELUARGA RAJENDRA

851 74 1
                                    

Hello aku balik.... sesuai kata aku kemarin
.
.
.
.
.

Keluarga Rajendra termasuk keluarga kalangan atas. Kekayaan mereka akan awet sampai tujuh turunan lima tikungan,gak akan habis. Bapak Rajendra memiliki delapan orang anak, tiga laki-laki dan lima perempuan. Salah satunya adalah Nathan yang merupakan anak keempat.

Setelah Pak Rajendra meninggal, beliau membagikan seluruh harta kekayaannya kepada seluruh anaknya. Tetapi hanya Nathan yang mendapat warisan paling banyak. Nathan sangat bersyukur akan hal itu.

Karena dia adalah keturunan Rajendra,maka Nathan harus menerapkan sikap-sikap yang telah diajarkan ayahnya dulu kepada anak-anaknya. Ia tak mau jika anak-anaknya nanti memiliki sikap yang tidak menunjukkan siapa keluarga Rajendra itu.

Setelah makan malam berlangsung, Nathan mengumpulkan seluruh anggota keluarganya di ruang keluarga. Ia ingin membahas sesuatu yang penting.

"Papa ingin membicarakan hal penting pada kalian,"ucap Nathan mengawali.

"Langsung ngomong aja, Pa. Tadi aku -"

"Jangan menyela, Juna!"tegur Nathan dengan tegas.

Juna menunduk, "Maaf, Pa."

Nathan menghela nafas, "Baiklah, Papa lanjukan. Papa ingin membahas tentang keluarga kita. Kita adalah bagian dari keluarga Rajendra. Di dalam nama kalian terdapat nama keluarga Rajendra, artinya kalian harus tahu siapa itu keluarga Rajendra. Khususnya kalian, Zayn dan Zayden."

"Keluarga Rajendra adalah keluarga terhormat. Jadi, kalian harus menjaga nama baiknya. Oleh karena itu, Papa akan memberi tahu kalian bagaimana sikap dari Rajendra. Papa telah menetapkan peraturan di rumah ini yang harus kalian terapkan. Bukan hanya di rumah saja melainkan juga di luar rumah,"

"Pertama, hal sering sekali kalian lakukan yaitu menggunakan bahasa gaul dan berkata kasar. Itu dilarang, karena tidak sopan. Apalagi ketika berbicara kepada yang lebih tua,meskipun hanya sebatas kakak dan adik. Kedua, meraih prestasi sebanyak-banyaknya tapi sepertinya untuk hal ini Papa tidak terlalu memaksa. Papa tahu kalian memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Papa bisa mengerti. Tapi kalau kalian tak mau berusaha, maka Papa tak akan tinggal diam,"

"Ketiga, selalu patuh dan menghormati orang yang lebih tua di keluarga ini. Serta harus mematuhi peraturan yang ada. Jika tidak, kalian akan mendapatkan sanksi,"ucap Nathan menjelaskan aturan yang telah ia buat.

Seluruh anak-anak Bapak Nathan menyimak dengan seksama. Setelah selesai menjelaskan, Nathan membuka sesi tanya jawab. Hadeh, seperti presentasi saja.

Zayden mengangkat salah satu tangannya, "Izin bertanya, Pak."

"Ya, silakan,"

"Sanksi apa yang akan kami dapatkan jika melanggar aturan tersebut?"

Nathan tampak berpikir, "Sanksinya adalah pemotongan uang saku dan bersih-bersih rumah selama seminggu."

Ketujuh anak bapak Nathan menghela nafas lega. Mereka sempat berpikir berlebihan tentang sanksi yang akan didapat.

"Apakah kalian siap untuk menjalankan semua aturan itu?"tanya Nathan berlagak seperti komandan.

"Siap, Kami bersedia menerima dan menjalankan semua aturan tersebut,"jawab mereka kompak.

"Kerja bagus, anak-anakku!"Nathan memberikan kedua jempolnya.

Aluna tersenyum menyaksikan interaksi mereka, akhirnya impiannya selama ini terwujud. Keluarga kembali bersama setelah sekian lama.

Aku harap ini akan selamanya bukan untuk sementara. Batin Aluna.

LAKUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang