Leo memakan bekalnya sambil membaca buku paket yang kemarin ia pinjam di perpustakaan. Ia tak mau membuang waktunya. Ia harus mengejar materi yang sudah disampaikan sebelum dia masuk kesini.
Suasananya sangat cocok sekali. Sunyi dan sepi, hanya ada dia seorang. Leo merasa tenang dan bisa fokus pada materi yang sedang ia pelajari.
Ambis. Itu adalah kata yang cocok untuk Leo. Dia memang ambis saat di sekolah. Sesuai prinsipnya, dia harus menjadi yang terbaik. Maka Leo akan berusaha untuk mendapatkan peringkat pertama paralel tahun ini.
Pintu kelas yang semula tertutup, kini terbuka lebar karena ada seseorang yang membukanya dengan kasar.
Leo terkejut di tempat, ia sampai tersedak nasi goreng karenanya. Leo langsung mengambil minuman yang dibelinya tadi lalu meneguknya.
Leo menatap tajam pelaku yang membuatnya tersedak, "Minimal kalo masuk kelas orang tuh ketuk pintu dulu kek! Hobi banget Lo ngagetin Gue!"
Juna, si pelaku yang membuat Leo keget hanya cengengesan tanpa dosa. Ia berjalan menghampiri kakaknya.
"Maaf, Kak. Sengaja soalnya," Juna tersenyum lebar menunjukkan deretan giginya.
Leo langsung menggeplak lengan Juna, "Dasar adik durjana!"
"Terus Lo ngapain kesini?"lanjut Leo.
"Gabut aja. Kelas gue masih sepi banget. Gue takut ada penampakan kayak kemarin,"
Leo menatap Juna penasaran, "Beneran? Penampakan apa?"
"Kemarin gue ketemu cewek. Rambutnya panjang, wajahnya putih banget, terus bibirnya merah banget,"
Wajah Leo langsung mendatar, "Itumah tante-tante, Oon!"
"Emang yang bilang penampakan hantu siapa?"
"Gak ada, sih. Tapi yang namanya penampakan rata-rata itu hantu,"
"Asal Lo tau, Kak. Tuh Tante meresahkan banget woi!!"ucap Juna menggebu-gebu.
"Bentar...kok Lo bisa ketemu dia? Lo dicegat dimana emangnya?"
"Dia teman sekelas gue,"
"Wah...udah gak bener tuh. Lo jangan deket-deket sama dia, deh."
"Dia yang deketin gue, anjir-" Juna mulai menceritakan pengalamannya kemarin saat bertemu dengan Karin.
Leo menyimak Juna dengan seksama, ia tampak tertarik dengan cerita adiknya. Akhirnya mereka menggibah bersama sampai bel masuk. Betah sekali ya...
~•000•~
Axel berjalan memasuki kelasnya, disana sudah ada beberapa temannya. Salah satunya adalah Alvin, teman sebangkunya.Alvin langsung berdiri dari duduknya dan menghampiri Axel, "Dari mana aja? Kok baru masuk?"
Semenjak Kakak-kakaknya pulang, Axel dan Archie izin tidak masuk sekolah selama dua hari karena permintaan Aluna.
"Ada sesuatu, sama Mama suruh izin dulu," balas Axel.
Alvin mengangguk paham. Kemudian mereka berjalan ke tempat duduk mereka.
"Oh, iya. Pas kamu gak masuk ada ujian fisika, loh. Kemarin mau kasih tau tapi lupa,"ucap Alvin.
"Iya, Sel. Soalnya susah banget. Mana materinya belum diajarin, udah disuruh ujian aja,"sahut teman yang lain.
"Padahal kita udah kasih tau kalo materi yang ini belum diajarin, tapi gurunya malah ngeyel. Bilangnya udah pernah, terus langsung disuruh kerjain. Mana waktunya cuma 30 menit, 8 soal,"ungkap Alvin.

KAMU SEDANG MEMBACA
LAKUNA
FanfictionKisah 7 anak yang hidup terpisah karena ada suatu masalah yang mengharuskan mereka untuk dititipkan pada saudara dari papa mereka sejak kecil. Sejak itu mereka memiliki pengalaman yang berbeda-beda kemudian membentuk sebuah kepribadian atau kebiasaa...