MAVENDRA

2.5K 144 0
                                    

Holaaa........ Baru bab 1 nih,,,SEMANGAT!

SELAMAT MEMBACA
:
:
:
:

Pria yang sudah berumur itu tengah beristirahat di kursi kebesarannya setelah menghadiri rapat yang cukup membuatnya lelah. Baru saja ia berniat ingin memejamkan mata, getaran benda pipih di atas mejanya berhasil membatalkan niatnya itu. Setelah melihat siapa yang menelponnya disaat istirahat ini, akhirnya ia mengangkatnya karena dirasa penting.

"Halo?"sapa orang di seberang sana. Pria itu hanya berdeham saja.

"Kak, aku ingin-"

"Dia baik-baik saja"sela pria itu, namanya Rega dia seorang direktur utama di sebuah perusahaan.

"Tampaknya kau sudah tau apa yang ingin aku bicarakan," ucap pria yang menelpon, namanya adalah Nathan adik dari Rega.

"Katakan!"ujar Rega.

"Aku ingin membawanya kembali"ucap Nathan.

"Apa semuanya sudah aman?"

"Iya, aku yakin sudah aman"

"Baiklah, kapan kau menjemputnya?"

"Besok, tolong pesankan tiket penerbangan untuknya, ya? Aku akan menjemputnya ketika sudah sampai disini"

Rega menghela nafas. "Baiklah, nanti dia akan kuberi tahu."

"Terima kasih, kak. Kau sudah menjaganya dengan baik selama ini. Menggantikan peranku sebagai orang tua untuknya. Aku tak tau harus membalas bagaimana-"

"Sudahlah, tak perlu! Aku ini kakakmu, Than!". Sela Rega merasa risih dengan apa yang dikatakan oleh Nathan.

"Tapi aku hanya-"

"Apa ada yang ingin kau bicarakan lagi? Jujur saja aku lelah, ingin istirahat"sela Rega untuk yang kesekian kalinya.

"Tidak ada, maaf sudah mengganggu istirahatmu. Aku pamit, terima kasih"

"Ya,"

Rega menghela nafas lelah, akhirnya dia bisa beristirahat juga. Kalau dia tak menyela pembicaraannya dengan Nathan tadi, bisa habis waktu istirahatnya. Adiknya yang satu itu memang sangat cerewet.

~•00•~

Sesampainya di rumah, Rega langsung mencari keberadaan dia yang dimaksud oleh Nathan tadi.

"MAVEN!!!"teriaknya memanggil keponakan yang selama ini tinggal bersamanya.

"Iya, Om. Ada apa?"sahut Maven yang ternyata berada di meja makan langsung berlari menghampiri Rega.

"Kemasi barang-barangmu!"ucap Rega lalu berjalan menuju lantai atas.

"Om mau ngusir Maven?"tanya Maven, ia merasa panik mendengar ucapan Rega tadi. Jika ia diusir, ia akan tinggal dimana? Ini negara asing baginya, walaupun sudah tinggal bertahun-tahun disini tetap saja ini bukan tanah kelahirannya.

Maven berlari menyusul Rega. "Om, jangan usir Maven,ya? Maven gak akan nakal lagi kok, Maven akan belajar sungguh-sungguh, Maven gak akan-"

Rega berdecak sebal, ayah dan anak sama saja,  sama-sama cerewet. "Kau ingin pulang tidak?"tanyanya

"Pulang kemana, Om?"

Astaga anak ini. "Ke Indonesia,"jawabnya singkat.

Maven yang mendengar itu, langsung menerbitkan senyumannya,sungguh ia merasa sangat bahagia. Sudah lama Maven menantikan ini, akhirnya terwujud juga. Maven sangat bersyukur. "Iya, Om. Maven ke kamar dulu, ya? Mau beres-beres,"

LAKUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang