Halloo..... Baru bab 2 nihh ,,,, SEMANGAT YAA!!!
Vote+komen..
:
:
:
:
:
:"LEO!!!" Sebuah teriakkan menggema di dalam rumah besar itu.
Sedangkan si pemilik nama hanya terduduk diam di dalam kamar mandi yang telah dikuncinya dari dalam. Dengan seragam sekolah yang masih melekat ditubuhnya, Leo mengepalkan tangannya menahan tangis dan amarahnya.
Sampai kapan ia harus seperti ini? Sampai kapan? Leo sudah lelah, ingin rasanya ia menyerah. Tapi Leo takut akan mengecewakan orang tersayangnya.
Teriakan wanita yang menjadi ketakutan Leo saat ini terdengar lagi. Suaranya begitu kencang. Selalu namanya yang diteriakkan. Apakah perjuangannya kurang?
BRAKK
Pintu kamar Leo dibuka kasar oleh wanita itu. Kemudian melangkah masuk mencari keberadaan Leo. "LEO! KELUAR KAMU!"teriaknya.
Leo hanya diam, menutup kedua telinganya.
Hening. Suara teriakan itu tiba-tiba lenyap setelah terdengar deringan dari ponsel genggamanya.
~•00•~
"H-halo, kak?"sapa wanita tadi kepada si penelepon.
"Halo, Hima. Apa kabar?" tanya Nathan, si penelepon.
"Baik. Ada apa kak? Langsung ke intinya saja, aku sedang sibuk!"
"Besok tolong antarkan Leo ke bandara, ya? Aku ingin dia pulang ke rumah,"
"Baiklah. Kalau begitu aku tutup dulu." Tante Hima langsung memutus sambungan telepon dari Nathan.
Kakinya melangkah menuju kamar mandi terkunci itu. "Leo, buka nak,"ucapnya dengan lembut.
Di dalam sana, Leo tersentak mendengar ucapan Tante Hima yang begitu lembut. Baru kali ini dia mendengar itu.
"Tante ingin bicara sesuatu yang serius dengan, Leo. CEPAT BUKA PINTUNYA!!"
Leo langsung membuka pintu dengan pandangan tertunduk takut.
"Akhirnya! Akhirnya kau bisa keluar dari rumahku! Aku tak perlu mengurus anak sepertimu lagi! Sungguh merepotkan! Kalau saja kau bukan anak dari Kakakku, aku tak akan Sudi untuk merawatmu." Tante Hima menghela nafas.
"Lebih baik cepat kau kemasi barang-barangmu! Besok kau akan kembali ke tempat asalmu! Dan ya, jangan pernah kau mengadu apapun pada Kakakku. Mengerti?"
Setelah mendapat anggukan dari Leo, Tante Hima langsung keluar dari kamar itu.
Leo menghela nafas lega, tersenyum sendu menatap langit- langit kamarnya. "Akhirnya aku bisa bebas,"ucapnya, lalu beranjak untuk mengemasi barang-barangnya.
~•00•~
Ini sudah keesokan harinya, dimana Leo berangkat menuju rumah aslinya. Diantar? Tidaklah, mana mungkin Tante Hima mau mengantar Leo. Walaupun hanya ke bandara.
Kini dirinya sudah terbebas dari teriakan Tante Hima. Berada di kota kelahirannya, Jakarta.
Tepatnya di bandara, Leo tengah menunggu seseorang yang akan menjemputnya. Siapa lagi kalau bukan Papa? Leo menunggu di bangku kosong sembari menikmati segelas kopi dingin yang dibelinya tadi.
"Leo?" Panggilan itu mengalihkan atensinya untuk menatap orang yang sudah duduk di sampingnya.
"Papa?" Leo langsung memeluk erat tubuh Nathan, dia menangis haru.
Nathan bisa dengan mudah menemukan keberadaan Leo, karena Leo memiliki ciri khas yaitu wajah yang mirip seperti Aluna. Apalagi saat menggunakan kacamata seperti ini.
~•00•~
Setibanya di rumah, Leo langsung membuka pintu mobil lantas berlari masuk ke dalam rumah. Nathan yang melihat tingkah Leo hanya bisa geleng-geleng kepala. Sudah biasa seperti ini.
Leo mencari keberadaan wanita kesayangannya. "MAMA!! LEO PULANG!!"teriaknya.
"LEO!! MAMA KANGEN LEO!"teriak Aluna dibelakang Leo, membuat Leo sedikit tersentak kaget.
Tanpa tunggu waktu, Leo langsung memeluk erat tubuh Aluna, lagi-lagi Leo menangis.
"L-leo kangen banget sama,Mama. Leo nggak mau pisah lagi. Pokoknya Mama nggak boleh titipin Leo ke siapa-siapa lagi!"ucap Leo terisak.
"Iya, sayang. Mama nggak akan gitu lagi. Maafin Mama,ya?"balas Aluna sama-sama terisak juga.
Lagi-lagi momen haru itu disaksikan oleh dua pasang mata yang hanya menatap dari lantai atas.
To be continued
Maaf ya,bab yang ini lebih pendek dari sebelumnya.....
Gak papa kan?
Untuk bab sebelumnya,ini,dan selanjutnya... Author kasih cuplikan kehidupan mereka pas dititipin ke saudara Nathan. Ceritanya pas mereka baru balik ke rumah aslinya..... Jadi jangan bingung yaa..
Ada apa dengan Leo dan wanita yang bernama Tante Hima itu?
Penasaran kan......
Terus,siapakah dua pasang mata yang selalu menatap dari lantai atas?
Ada yang tau?
Tunggu bab selanjutnya!!
VOTE + KOMEN YAA
Hanya karangan fiksi

KAMU SEDANG MEMBACA
LAKUNA
FanfictionKisah 7 anak yang hidup terpisah karena ada suatu masalah yang mengharuskan mereka untuk dititipkan pada saudara dari papa mereka sejak kecil. Sejak itu mereka memiliki pengalaman yang berbeda-beda kemudian membentuk sebuah kepribadian atau kebiasaa...