33.

3K 89 8
                                    

"Kamu mau nggak jadi pacar pura-puraku?"

"HAH?!" otak Enbi langsung membeku seketika. Ia dengan otak lemotnya masih berusaha memproses maksud Elmo.

Bentar-bentar! Jadi pacar pura-pura? Apa ini maksudnya?

Enbi menoleh kearah Elmo yang sedang menyetir. Memperhatikan raut wajah Elmo yang tidak menampakkan ekspresi bercanda sama sekali. Justru ekspresi serius yang Enbi dapat.

Merasa diperhatikan, Elmo menoleh kearah Enbi. "Aku serius."

Enbi mengedipkan kedua matanya, bingung harus bereaksi apa dengan permintaan Elmo. Sampai Elmo tersenyum kearahnya, sumpah jantung Enbi ingin meledak rasanya.

"Santai aja, aku nggak maksa. Kamu juga boleh mikir ulang," jawabnya lalu fokus menyetir lagi.

Elmo bisa sesantai itu, namun Enbi masih bingung. Akhirnya ia memilih bersandar dikursinya lagi. Mau tanya lagi, takut fokus Elmo yang sedang menyetir terganggu.

"Kamu tau Sekala?" celetuk Elmo.

"Sekala?" gumam Enbi.

Elmo mengangguk lalu menatap Enbi yang masih berpikir. "Sekala, ketua cheers diangkatan kita."

Ah, si Sekala itu?

"Sekala yang primadona di sekolah kita itu ya?" tanya Enbi memastikan.

Pasalnya waktu itu, setahunya hanya ada satu nama Sekala di sekolah itu. Dan Sekala memang gadis populer incaran junior, senior dan seangkatan. Siapapun pasti mengenal Sekala. Gadis yang sangat cantik dan populer. Dulu saja Enbi mengidolakan Sekala.

"Ya, Sekala yang itu," jawab Elmo dengan nada datar. Bahkan ekspresi wajahnya terlihat suram.

Enbi jadi curiga, apa Elmo suka dengan Sekala ya?

"Kenapa Mo? Kamu suka sama Sekala?" tanya Enbi penasaran.

Bukan wajah sumringah yang didapat Enbi, justru ia menemukan wajah pias Elmo. Senyum Enbipun ikutan luntur karena merasa tidak enak dengan respon Elmo.

"Dia mantanku."

"HAH?!" Enbi terkejut lagi. Tak menyangka dua most wanted SMAnya dulu pernah pacaran.

"Kami putus nggak baik," ujar Elmo.

Enbi menajamkan pendengarannya, saatnya mendapat gosip. Rumayanlah bisa buat bahan cerita bersama Lilo.

"Sejak kapan kalian pacaran?" celetuk Enbi.

"Sejak SMA kelas dua."

Pantes dulu Elmo nggak lirik cewek lain sama sekali, lha pacarnya aja secantik bidadari.

Elmo melajukan mobilnya dengan cepat saat menyebut nama Sekala. Dulu nama itu membuatnya bahagia, namun sekarang malah mengerikan. Enbi sampai mencengkram seatbelt karena takut. Mau bilang untuk pelan, mana berani dia.

"Aku pacaran sama dia mungkin udah lima tahun. Waktu kita semester tujuh, dia dijodohin orangtuanya sama anaknya pejabat."

Tragis

Satu kata itu yang keluar dipikiran Enbi sekarang. Kasihan, tampan begitu harus ditinggal kekasihnya.

"Akhirnya mereka nikah."

Suram.

Kalau Enbi yang jadi Elmo, pasti dia sudah hampir gila. "K-kenapa harus aku?" tanyanya dengan gugup.

Diluar sana masih banyak wanita cantik yang bisa dijadikan pacar palsu Elmo. Tapi kenapa harus Enbi? Apalagi hubungan mereka hanya sebatas editor dan penulis.

Enbi Solo (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang