Awal Pertemuan

483 37 0
                                    


Alvarez Gilbert Navrendra merupakan putra dari seorang profesor ternama, yaitu Damian Navrendra, dan cucu dari Akbar Navrendra yang termasuk orang tersohor di negeri ini. Memiliki paras tampan, cerdas, dan merupakan perwira Tentara Nasional Indonesia membuat para wanita mendekatinya.

Sementara itu, wanita anggun dan cerdas, Raihana Siena Mahardika, adalah putri kesayangan dari presiden negeri ini, Jenderal Adanan Zayn Mahardika, dan Aleana Mahardika, yang sering membuat jenderal tersebut dan para pengawalnya kewalahan menghadapinya. Raihana senantiasa hidup bebas, tidak mau diatur, apalagi dikawal terus-menerus.

Kisah mereka telah menyatukan dua keluarga yang berbeda pandangan, budaya, serta latar belakang, namun akhir dari kisah mereka belum tentu bahagia.

---

02 Januari 1980, Jakarta

Seorang pria tampan yang gagah terlihat menenteng sebuah tas berisi buku-buku milik sang papi, mengantarkannya dengan terburu-buru.

"Aduh, papi, masa tas aja bisa ketinggalan," gerutunya.

Begitu sampai di ruangan sang papi, tanpa basa-basi ia langsung membuka pintu tersebut.

"Aduh!" Suara pekikan terdengar. Rupanya, Raihana baru ingin keluar, tetapi pintunya terbuka terlebih dahulu.

"Eh, maaf-maaf, saya buru-buru, Mbak," ucap Alvarez tak sengaja.

"Al!" tegur sang papi karena kebiasaan sang anak yang selalu terburu-buru dalam melakukan sesuatu.

"Maaf, Pi. Al nggak sengaja," ujarnya dengan tampang memelas.

Raihana pun mulai mengangkat pandangannya, melihat lelaki di hadapannya. Mata mereka berdua bertemu, beberapa detik terpaku satu sama lain.

"Ah, maaf ya, Mbak. Saya tidak sengaja," ujarnya sekali lagi.

"Ya, Mas, tidak apa-apa. Saya permisi dahulu," ungkap cepat Raihana.

Urusannya dengan sang dosen telah selesai. Ia hanya mengumpulkan beberapa tugas yang telah rampung.

"Ah, Mbak, perkenalkan, nama saya Alvarez... Alvarez Gilbert Navrendra," ucapnya sambil mengulurkan tangan.

"Oh, ya, Mas. Nama saya Raihana Siena Mahardika," timpal Raihana.

Damian yang melihat itu pun merasa heran. Tak biasanya sang putra ingin berkenalan terlebih dahulu dengan seorang wanita. Biasanya, putranya yang kaku itu hanya memasang wajah dingin, bahkan kalau tersenyum pun pasti kaku. Tapi Damian tak ambil pusing, hanya melihat anaknya dan muridnya itu.

Setelah perkenalan singkat tersebut, kedua sejoli itu sama sekali belum pernah bertemu kembali. Alvarez sangat sibuk dengan penugasannya di kesatuan tentara, dan Raihana dengan kuliahnya.

Alvarez mendapatkan mandat untuk membuat sebuah satuan yang dikomandani olehnya dan Antares, yang satu tingkat di atasnya. Satuan tersebut diberi nama Sat Glutor 81.

Raihana pun sibuk menikmati masa-masa indah di kuliahnya, walau terkadang ia sedikit kepikiran tentang tentara, anak dosennya itu, yang memiliki wajah tampan nan berkarisma.

Malam harinya, Raihana bersama keluarga pergi ke acara yang diadakan oleh budenya, ditemani oleh sahabatnya, Alya. Mereka masuk dengan elegan, bak putri dari kerajaan. Di acara tersebut, yang memang memiliki hubungan dengan tentara—karena sang pakde merupakan jenderal dan sang ayah juga jenderal—tak dipungkiri banyaknya anggota tentara muda yang tampak gagah hadir. Mata Raihana mengitari ruangan dan tertuju pada satu pria yang tampak gagah dan dikenalnya.

Lama ia memandang, namun lelaki tersebut tak kunjung menyadari kehadirannya, atau berpura-pura tak menyadari. Ia tak tahu. Akhirnya, Raihana pun menikmati makanan dengan sang sahabat sambil tertawa.

Dari jauh, Alvarez mengamati setiap gerak-gerik sang gadis, yang pada pertemuan singkat mereka sebelumnya, mampu membuat hatinya bergetar di dalam dirinya.

"Selalu cantik," gumamnya.



"Pertemuan kita memang singkat, tapi mampu membuat saya mengingatmu." — Alvarez Navrendra

•••

Jangan lupa vote, gaess!



Cinta Dan KesetiaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang