chapter 1 | malam

162 7 0
                                    

jangan lupa vote and comment

-----

Plak! '

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi seorang pemuda yang baru saja melangkah kan kaki nya ke dalam rumah besar ini.

Dia memegangi pipinya yang memerah, perih itu yang pemuda itu rasakan, jujur saja tamparan itu begitu kuat bahkan ia sempat tertoleh tadi.

"Dari mana?" pertanyaan sederhana yang keluar dari mulut Athur namun terdengar penuh penekanan.

"E-el ada tugas kelompok dan El juga udah menghubungi tuan. " jawab Elvano Sean Vedrass, pemuda itu Elvano yang kini sedikit ketakutan bahkan sejak tadi ia masih menunduk.

Athur menghela nafasnya kasar sebelum kembali berucap "Alasan saja yang bisa kau katakan!"

Ah sekarang Elvano mengerti, ayah angkatnya atau biasa ia sebut dengan panggilan tuan itu ternyata sedang butuh pelampiasan bukan sebuah penjelasan.

Elvano hanya kerkekeh pelan, setiap tuannya ini marah pasti ia yang akan menjadi sasarannya.

"Kau itu selalu menyusahkan! pembawa sial seperti mu harus mendapat kan hukuman!" ucap athur lalu menarik secara kasar tangan Elvano dan membawanya ke sebuah ruangan yang biasa menjadi tempat penderitaan bagi Elvano selama ini.

Elvano hanya pasrah mengikuti langkah tuannya dan di pastikan tangannya saat ini merah karna cekalan Athur yang begitu kuat.

Dan kini mereka ada di depan ruangan itu, Athur langsung menyuruh penjaga disana untuk membuka pintu besi itu dan langsung menghempas kan Elvano ke dalam ruangan itu kala ruangan itu sudah terbuka.

Elvano meringis kesakitan kala tubuhnya terhempas ke lantai secara kasar tadi. Dapat Elvano lihat ruangan yang gelap hanya ada sedikit cahaya dari lampu di atas nya bahkan lampu itu mulai redup.

Ruangan itu tidak terlalu luas dan di sana hanya ada satu lemari dan ranjang single.

"penjaga!" panggil athur pada penjaga disana.

penjaga disana seakan mengerti dan langsung menyeret Elvano ke arah dinding yang terdapat rantai yang menempel disana, Elvano bahkan melupakan jika ada dinding itu disana.

|

Malam ini malam yang begitu panjang untuk Elvano. setelah mendapat karya buatan tuannya ini di tubuhnya kini Elvano tengah meringis kesakitan mengobati luka lukanya di kamarnya.

"Sialan! kenapa susah banget sih!" kesal Elvano karna ia tidak dapat mengobati luka yang ada di punggung nya.

Elvano semakin kesal lalu melemparkan salep itu kesembarang arah, "Bodo ah!"

Lalu Elvano memutuskan untuk tidur saja. ia merebahkan dirinya di kasur besarnya mengabaikan luka luka di punggung nya. Elvano menatap langit langit kamar nya dengan perasaan yang tak karuan.

Elvano masih mengingat jelas setiap ucapan yang di ucapkan Athur kepada nya saat athur sedang memukul nya.

anak sialan!

kenapa kau tidak mati saja sialan!

aku menderita karna mu!

beban!

mati saja kau!

Kata kata itu terus berputar di kepala Elvano bak kaset rusak.

Elvano menutup telinganya berusaha agar suara suara itu tidak terus berputar.

"Engga, el bukan beban!. "

"El bukan pembawa sial!"

Rancau Elvano terus menerus, berharap suara itu menghilang dalam pikirannya. Bahkan ia tidak sadar jika ada seseorang yang masuk ke dalam sana dan mulai mendekati Elvano.

"El! El kenapa?! bisa denger papa ga El! El!" orang itu semakin panik ketika Elvano tidak merespon apapun.

"panggil dokter sekarang!" teriak orang itu kepada penjaga disana.

|

"Bagaimana keadaan tuan muda?" tanya Jev, seseorang yang menyebut dirinya papa tadi, dia adalah asisten Athur, asisten pribadi nya.

"Luka luka nya sudah saya obati tadi dan sebaikanya biarkan tuan muda istirahat, tuan muda kelelahan dan terlalu banyak pikiran membuat imun tubuhnya menurun dan seperti nya tuan muda akan demam" jelas dokter

Jev hanya mengangguk mengerti.

"ini resep obat nya bisa anda tebus di apotik" Dokter itu menyerahkan sebuah kertas yang tertulis resep obat untuk Elvano.

"dan saya pamit kembali kerumah sakit, nanti anda bisa menghubungi saya saya jika terjadi sesuatu"

"mari saya antar ke depan"

lalu mereka berdua turun ke bawah karna memang kamar Elvano terletak di lantai 3.

selama perjalanan menuju ke bawah menggunakan lift mereka sedikit berbincang.

"mari tuan jev" pamit dokter itu ketika sampai diluar kediaman Vadrres

"iya dok, hati hati di jalan"

setelah itu jev kembali kedalam berencana kembali ke kamar Elvano,namun di tengah perjalanan Jev berpapasan dengan Athur.

"kenapa anak itu?" tanya Athur datar

"demam tuan" jawab Jev sembari menunduk hormat

"ayolah jev kau tidak perlu seformal itu, disini tidak ada siapa siapa" ucap Athur yang sedikit kesal karna jev berbicara formal.

Pasti kalian bertanya kenapa Athur berbicara seperti itu dengan Jev. Untuk sedikit informasi tentang mereka, Jev adalah adik angkat Athur, Athur mengangkat nya menjadi seorang adik ketika umur Jev 15 tahun.

Saat itu Athur terlibat kecelakaan yang mengakibatkan orang tua Jev meninggal dan sisa lah Jev sendirian, maka Athur memutuskan untuk mengangkat nya menjadi seorang adik.

Hingga saat umur Jev 20 tahun Jev di angkat oleh Athur sebagai Asisten pribadi nya.

"baguslah kau meminta ku seperti itu, aku benar benar ingin mengatakan jika kau manusia tidak punya hati bang" ucap Jev yang sedari tadi ia tahan,sungguh ia benar benar muak dengan sikap abang angkatnya ini.

"apa yang kau maksud ?" tanya Athur bingung dengan arah pembicaraan ini.

"lucu sekali kau tidak mengerti dengan arah pembicaraan ku ini, apa kau lupa jika ada seorang pemuda yang telah kau jadikan samsak atas ke gagalan kau itu?" Jev sedikit terkekeh dengan ucapan nya, apakah abang nya ini bodoh? pikirnya.

"anak sialan itu yang kau maksud? itu semua salah nya, karna nya kerja sama kali ini gagal, seharusnya anak itu tidak pernah ada disini"

"itu semua bukan salah nya kau tau itu, kenapa kau tidak mengirim nya kembali ke panti asuhan saat itu juga jika kau memang tidak menginginkannya"

"aku mungkin sudah melakukan nya jika bukan perusahaan ku yang menjadi ancaman nya"

"sudahlah pada nyatanya kau tidak memiliki hati nurani" setelah mengucap kan itu Jev segera kembali ke atas menuju kamar Elvano.

"ELVANO.."

-----

senin, 1 jul 2024

Gimana guys buat chapter yang ini??
boleh nih kasih saran nyaa buat cerita aku.

tiktok : oowlfy
ig: oowl.fly

revisi!

Ruang luka | Ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang