Saat Jev masuk ke kamar Elvano Jev melihat Elvano yang sudah terjatuh di lantai, sontak itu membuat Jev panik dan segera membantu Elvano.
"El kenapa? ada yang sakit ga?" tanya Jev sembari membantu Elvano untuk berbaring kembali di kasur nya.
"El gapapa pah, tadi El cuma mau ke kamar mandi tapi El jatuh soalnya lemes banget" jawab Elvano.
"ayo papa bantu ke kamar mandi"
"gausah pah, El udah ga mau"
"yasudah, papa mau suruh maid buat ambilkan makana dulu ya"
Elvano hanya mengangguk sebagai jawaban.
Dan tak lama setelah itu jev kembali dan segera mendudukan tubuhnya di sofa di kamar Elvano,ia benar-benar lelah sekarang.
"papa istirahat aja, El gapapa sendirian" ucap Elvano ketika menyadari raut wajah Jev yang terlihat sangat kelelahan.
"papa gapapa El, tuh makananya sudah sampai" ucap nya mengalihkan topik bertepatan dengan maid yang datang membawa makanan untuk Elvano.
Jev bangkit dan membantu Elvano untuk duduk dan bersandar ke kepala ranjang.
"papa suapi ya?" tawar Jev yang ikut duduk di pinggir kasur Elvano.
"El bisa sendiri pah" tolak Elvano agar orang yang ia sebut papa ini istirahat
"sama papa aja ya, papa udah lama ga nyuapin El kaya gini"
"iyadehh gimana papa aja"
Lalu Jev mulai menyuapi Elvano dengan hati hati. Sungguh saat ini Jev merasa senang semua rasa lelah nya terasa hilang begitu saja saat melihat senyuman Elvano.
Jujur saja Jev merasa kasihan dengan nasib anak di depannya ini, entah orang tuanya kemana dan saat mendapat kan orang tua ia malah mendapat kan orang tua angkat eh ayah angkat yang tidak berperasaan.
Athur yang tidak mau di sebut dengan sebutan ayah membuat nya merasa kasihan, padahal ia menyaksikan saat Elvano begitu bersemangat memikirkan panggilan apa yang akan ia berikan kepada Athur,namun Athur malah menyuruhnya memanggil dengan sebutan tuan,karena itu Jev meminta Elvano untuk menyebut nya dengan sebutan papa.
"kenapa? ayo makan lagi El" tanya Jev ketika melihat Elvano menolak suapannya.
"udah pah" jawab Elvano, jujur saja perut nya terasa tidak enak sekarang.
"El baru makan sedikit loh"
"nanti mual pah"
"yasudah"
|
Keesokan harinya Elvano bangun dengan rasa pusing di kepalanya. Elvano memegangi kepalanya yang terasa berputar itu.
"kenapa pusing banget sih"
Elvano menarik nafas nya beberapa kali, mencoba menenangkan dirinya berusaha agar rasa pusing dikepalanya berkurang.
Setelah beberapa saat akhir nya rasa pusing itu berkurang. Elvano menatap tangannya yang masih terdapat infus, ia berpikir beberapa saat lalu menarik paksa infus itu.
"aish'.. sakit ternyata" ringisnya ketika infus itu berhasil terlepas.
"sekarang jam... masih jam setengah lima pagi ternyata" monolog nya setelah melihat jam dinding di kamarnya.
"mandi aja dulu kali ya? biar nanti langsung berangkat aja, ah iyadeh mandi aja"
Lalu Elvano bangkit untuk pergi ke kamar mandi, jujur saja awal nya ia sedikit kesusahan karna kepalanya yang masih sedikit pusing di tambah ia sedikit lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang luka | Ending
Conto!! FOLLOW AND VOTE JIKA MENYUKAI CERITA, ENDING TETAP TROBOS VOTE!! Keterpurukan seorang ayah yang membuat nya mengadopsi seorang anak dari panti asuhan, yang awalnya itu adalah sebuah impian seorang Elvano kini itu menjadi awal penderitaan nya. "s...