chapter 28 | sick

49 3 2
                                    

Cuma mau ingetin, jangan lupa vote and comment guys!! nanti yang typo tandain ya!!

-----

Sang rembulan telah berganti dengan sang surya. Terangnya sang surya menerangi seisi bumi termasuk salah satu ruangan di sebuah gedung rumah sakit.

"ayo El makan lagi" bujuk Jev yang tengah menyuapi Elvano.

Elvano sudah lumayan lebih baik sekarang dan sekarang Jev tengah menemui Elvano dirumah sakit, sedangkan Athur entah pergi kemana.

Elvano menggelengkan kepalanya menandakan bahwa dirinya sudah tidak ingin makan.

"Yasudah"

Jev menyimpan sisa makanan itu di nakas lalu memberikan Elvano segelas air putih.

"ada yang sakit El?"

"pusing dikit"

"banyakin istirahat kalo gitu"

Elvano hanya mengangguk lalu memposisikan dirinya agar lebih nyaman untuk tidur.

Baru saja jiwa nya akan beralih ke alam mimpi tiba-tiba saja pintu ruangan itu terbuka membuat jiwa Elvano kembali sadar.

Elvano melihat kearah pintu dan dilihatnya Brian dan Athur yang baru saja datang.

"sudah sadar El?" tanya Athur yang sekarang mendekat kearah ranjang Elvano.

"papa El mau istirahat, El mau sendiri dulu" ucap Elvano pada Jev namun Jev tahu jelas jika itu untuk orang-orang yang baru saja datang.

"gapapa El, istirahat aja kita ga bakalan ganggu ko" balaa Athur lembut.

"papa"

Jev yang seakan mengerti pun segera bangkit dari duduknya dan menghampiri Athur dan Brian.

"kalian pergi aja dulu" ucap Jev mengusir halus.

"kita disini aja om, kita gabakal ganggu El ko" itu Brian yanh berucap.

Jev menghela nafasnya perlahan, "Brian kau tau bukan ini permintaan El? jadi bisa pergi dulu? biarkan El sendiri dulu" Jev mencoba menjelaskan perlahan.

"El? El ya? kaya nya yang harus di mengerti disini selalu harus dia padahal kita udah jauh jauh kesini tapi malah di usir"

"GUE GA PERNAH MINTA KALIAN KESINI!" Meledek sudah emosi Elvano saat mendengar nya.

"Kesini ga kesini nya kalian ga ngaruh buat gue!" lanjut Elvano dengan nada yang sedikit mereda.

Mereka bungkam, yang pasti Athur kembali merasa bersalah.

Elvano yang sudah jengah pun memutuskan untuk kembali merebahkan dirinya karna jujur saja kepala nya kembali berdenyut.

"Dengar itu? jadi kalian bisa pergi" usir Jev kembali.

"ki-"

Ceklek

Belum sempat Elvano memejamkan matanya suara dokter kembali menyadarkan nya.

"Maaf menganggu waktu kalian, saya ingin memeriksa tuan muda Elvano" ujar dokter itu yang merasa tidak enak.

"Silahkan"

Ruang luka | Ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang