chapter 6 | Who is he?

104 4 0
                                    

Kini Elvano tengah asik mengobrol dengan Vero di kamar Elvano tentunya. Hanya berdua karna setelah Kevin memberitahu jika temannya itu datang Kevin diikuti oleh Gara pergi dari kamar Elvano.

"cedera nya parah ga?" tanya Vero kwartir, ya meskipun tadi Vero sudah menanyakan keadaan Elvano kepada dokter Fahri dan katanya hanya cedera ringan tetap saja itu membuatnya kwartir.

"engga ko, cedera ringan aja beberapa hari juga sembuh mungkin" jawab Elvano santai diikuti dengan cemilan yang masuk ke dalam  mulut nya.

"ini terakhir lo balapan" tegas Vero seakan tidak ingin di bantah, jujur saja ia merasa kwartir akan terjadi sesuatu yang lebih parah pada pemuda di depannya ini yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.

Tentu perkataan yang baru saja Vero ucapkan membuat Elvano terlontar kaget dan tidak terima, apa apaan pikirnya.

"apa sih! engga ya, masa karna kecelakaan kecil gini gue jadi ga balapan lagi dan lagian kecelakaan itu karna temen lo tuh yang nyenggol motor gue gimana ga oleng coba?" tolak Elvano dengan sedikit aduannya itu.

Vero termenung memikirkan ucapan Elvano itu, benar, kenapa temannya ini menyenggol Elvano? atau mungkin ini hanya ketidak sengajaan? entahlah.

Vero sibuk dengan pikirannya dan Elvano tengah asik memakan cemilan tanpa menghiraukan Vero, tapi semua itu hanya sebentar ketika handphone milik Vero berdering.

Sang empu mengambil handphone yang terletak di saku celana nya lalu mengangkat telepon tersebut.

"kenapa?"

"..."

"di kediaman Vedrras"

"..."

"iyaa ini pulang sekarang"

Elvano bingung apa yang sedang mereka bicarakan sehingga raut wajah Vero menjadi kesal seperti itu.

"ada apa?" tanya Elvano ketika melihat Vero kembali menyimpan handphone nya.

"ga ada, ini ayah nyuruh gue pulang" jawab Vero kembali menormalkan raut wajahnya.

Elvano hanya mengangguk saja menanggapi jawabn dari Vero.

"ayo gue antar ke bawah" ajak Elvano yang langsung saja berdiri tanpa menunggu jawaban Vero.

Elvano keluar dari kamarnya diikuti oleh Vero di belakangnya, mereka memasuki lift disana untuk turun ke lantai dasar.

Mereka akhirnya sampai dilantai dasar dan terlihat di ruang keluarga terdapat beberapa anggota keluarga yang sepertinya sedang berkumpul.

"eh nak Vero udah mau pulang?" tanya sella saat melihat Vero dan Elvano yang baru saja keluar dari lift.

Mereka memang sering melihat Vero bolak-balik kemari mau itu bermain atau mengerjakan tugas membuat mereka akhirnya mengenal Vero dan juga Vero merupakan anak dari salah satu pemilik perusahaan yang memiliki kerja sama dengan perusahaan Adhikara dan Vedrass membuat mereka semakin dekat,tidak sedekah itu tapi ya bisa di bilang dekat.

"iya tan," jawab Vero lembut

"padahal kau baru saja datang ver" ucap Sella

"disuruh ayah pulang tan, jadi mau gimana lagi" jawan Vero menampilkan senyumnya.

"yasudah, semuanya Vero ijin pamit" pamit Vero sopan dan di jawab lembut oleh yang ada disana. Vero sedikit merasa canggung karna memang jarang bertemu dengan seluruh keluarga Adhikara.

Vero berjalan ke arah pintu utama diikuti oleh Elvano hanya untuk sekedar mengantar, katanya.

"gue pulang ya, inget jangan melakukan kegiatan berat dulu" pamit sekaligus peringat Vero yang setengah berbisik kepada Elvano.

Ruang luka | Ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang