chapter 14 | kejutan -End

43 5 0
                                    

jangan lupa vote and comment

-----

Langit jingga dengan birunya lautan menghiasi sore ini. Di pasir pantai ini terlihat jelas burung-burung beterbangan, gemuruh ombak kecil bertabrakan.

Sudah lama sekali sang tokoh utama berdiam diri disana, menikmati terpaan angin tenang, menikmati brisiknya ombak, menikmati sang surya yang perlahan turun.

"Hari ini kenapa? perasaan gue baru aja deh ketawa ketiwi kemarin." ujarnya masih setia menatap langit jingga.

"Mungkin mereka lagi banyak pikiran, udah lah bang jangan terlalu dipikirin" jawab sang sepupu.

Elvano menghela nafasnya, "Gue harap gitu."

"Balik aja yok bang." ajak Gara mengingat hari yang semakin larut.

Elvano mengangguk, dirasa rasa udara mulai terasa sangat dingin apalagi Elvano hanya menggunakan kaos tangan pendek.

Mereka akhirnya memutuskan untuk pulang setelah sekian lama berada di sana hanya sekedar mencari ketenangan. Elvano begitu bersyukur saat Gara mengajaknya untuk keluar pagi tadi, setidaknya dengan itu perasaannya lebih plong.

Berkeluh kesah pada langit, mengadu bahwa hati ini terasa begitu sakit dan berharap langit menurunkan hujan untuk menyamarkan kesedihan, tapi sepertinya sang langit tidak mendengarkannya.

Akhirnya mereka sampai dikawasaan kediaman Vedrras dengan suasana hati Elvano yang masih sedikit tak karuan itu.

Beberapa kali terdengar Elvano menghela nafasnya sebelum kaki nya membawa langkahnya menuju pintu utama.

Terlihat pintu utama yang perlahan terbuka, Elvano menatap aneh, kenapa terlihat begitu gelap?.

Duar!

Lampu menyala sempurna, kertas warna warni beterbangan dengan lantunan nyanyian selama ulang tahun.

"Happy birthday to you"

"Happy birthday to you"

"Happy birthday, happy birthday, happy birthday Elvano"

Elvano menatap haru pemandangan ini, semuanya ada disana dengan topi ulang tahun yang terpasang dikepala mereka, jangan lupakan kue yang dipegang apik oleh sang abang.

Daddy-nya, papa nya, Garvi, keluarga Admiraal, bahkan keluarga dari kakak Daddy-nya ada disana menyanyikan lagu ulang tahun untuknya.

Dilihatnya sekitar, kediaman yang biasanya hanya terlihat oleh putihnya tembok kini terlihat ramai oleh dekorasi ulang tahun.

"Loh malah bengong, ayok tiup lilinnya dan jangan lupa make a wish". ujar Keanu menyodorkan kue ulang tahun itu.

Segera Elvano meniup lilin itu dengan riangnya lalu Elvano memejamkan matanya untuk melantunkan keinginannya.

"Semoga kebahagiaan ini abadi tanpa adanya kebahagiaan lain yang menjadi korban dan semoga kita tetap berkumpul seperti ini."

Elvano kembali membuka matanya lalu menatap Keanu, "Keinginan apa tuh?" goda Keanu.

"Ada deh. Pokoknya El ngambek ke abang, sia sia nih air mata nangisin abang."

Ruang luka | Ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang