chapter 31 | Drama dunia

63 5 0
                                    

Jangan lupa vote and comment (^o^)

-----

Elvano berada didalam mobil yang sekarang tengah menuju ke mansion Vedrass. Niatnya hanya untuk mengambil beberapa barang penting.

Bukan hanya Elvano namun disana ada Jev dan juga Athur. Dengan posisi duduk Athur dan Elvano di kursi belakang lalu Jev yang menyetir.

Sekarang tatapan Elvano benar-benar kosong, merasa tidak percaya dengan kebenaran yang baru saja diketahuinya.

Flashback on

Elvano keluar dari ruangan setelah mendonorkan darahnya untuk Keanu dan Elvano melihat ketiga pria itu tengah berbicara serius.

Elvano mendekat dan Elvano mendengar apa yang mereka bicarakan.

"bagaimana kau tahu jika Elvano memiliki golongan darah yang sama dengan putra mu?"

"aku sedang tidak ingin membahasnya Athur"

"tinggal katakan saja Garvi!"

"Karna Keanu sodara kandung Elvano! puas?!, aku sudah mengatakan nya sebelumnya Athur jika Brian bukanlah putra kandung mu"

Sungguh, Elvano sungguh tidak habis pikir dengan drama kehidupannya. Begitu banyak sesuatu yang membuatnya kaget.

Elvano tersadar ketika Athur memanggil nya.

"El, kau sudah lama disana?"

"ah tidak, aku baru saja keluar"

flashback off

"Elvano" panggil Athur menyadarkan Elvano dari lamunanya.

"apa yang kau pikirkan?" tanya Athur

"tidak ada" tentu Elvano berbohong.

"jangan memendam nya sendiri El, jika kau memiliki masalah atau apapun itu bercerita lah" kalimat itu keluar dengan nada yang penuh kehangatan.

Namun, anehnya Elvano tidak merasakan kehangatan itu, rasanya masih sama. Hampa.

Elvano menghela nafasnya lalu bersandar ke jendela mobil sembari menatap jalanan yang ramai itu.

Elvano menatap semua yang dilintasi nya, begitu banyak macam kehidupan diluar sana dan sepertinya dirinya salah satu yang beruntung.

"Tidak ada niatan untuk tinggal sebentar lagi El?" tanya Athur menatap Elvano yang hanya diam.

"aku hanya akan mengambil beberapa barang" jawab Elvano akhirnya.

"ini belum ada satu bulan El, masih ada empat hari, bagaimana jika tinggal empat hari lagi?" sepertinya Athur masih belum menyerah.

Elvano diam, memikirkan apa yang harus ia jawaban. Pikirannya berkata untuk pergi namun hati nya berkata sebaliknya.

"aku akan memikirkan nya, aku akan memberikan jawabannya saat makan siang"

Ruang luka | Ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang