Bilangan Bulat

77 12 0
                                    

Matematika itu mengajarkan arti kejujuran, seperti yang terlihat pada konsep perkalian bilangan bulat. Jujur lah pada diri sendiri dan orang yang kita sayang.



▪︎
▪︎
▪︎

Ambulan datang dan hendak membawa Vino ke rumah sakit didampingi Anand. Abin yang baru tiba, langsung ikut juga dengan mobil ambulan tersebut.

Saat tiba di rumah sakit, Vino langsung ditangani. Selang 30 menit kemudian dokter pun datang dan mengatakan Vino akan baik-baik saja.

Vino tadi pingsan karena ada tekanan atau stres dalam pikirannya sehingga memicu emosinya ditambah kelelahan. Sejak kecil Vino mengalami lemah jantung ditambah ada asma yang ia derita.

Itulah salah satu sebabnya Abin tidak membebankan atau menuntut banyak hal pada Vino termasuk saat memilih kampus untuk kuliah.

Namun, saat tahu semua saudaranya kuliah di kampus nomor satu, dia bertekad juga harus masuk kampus itu agar bisa bersama dengan saudaranya. Memang pada dasarnya otaknya yang cerdas, dengan persiapan hanya setahun akhirnya ia lulus masuk kampus tersebut. Padahal orang lain harus mempersiapkan bertahun-tahun sebelumnya.

Abin sudah pernah melihat Vino kritis dan hal itu tak pernah dibiarkan untuk terjadi lagi.

"Nand, kenapa mereka bisa seperti ini? Ada apa?" Tanya Abin.

"Anand juga belum tahu gimana ceritanya, pas pulang mereka udah berantem parah begitu, sumpah bang panik banget saat itu."

"Dodo gimana?" Tanya Abin.

"Itu dia bang, Anand balik dulu ya, mau cek dodo dan rapihin rumah. Nti kabarin kalau ada kabar tentang Vino."

"Vino dah aman kok, kalau udah siuman kata dokter boleh pulang."

"Kalau gitu pas mau pulang nanti kabarin aja bang, biar Anand jemput."

"Iya gampang. Hati-hati ya Nand."

Anand tiba di rumah yang tampak sepi dan hening. Dirinya bergegas mencari adiknya yang satu lagi. Tiba-tiba pikirannya tak tenang. Saat masuk ke kamar Dodo, dirinya melihat Dodo sedang duduk di meja belajarnya sambil memegangi hidungnya yang ternyata berdarah lagi. Anand kembali panik dan segera mengecek Dodo.

"Do, mimisan lagi?!" Ayo ke dokter sekarang."

"Nggak usah bang, ini luka kena pukul Vino tadi. Vino gimana bang?"

"Vino vino! Diri sendiri dulu diurus!"

"Udah, ini udah Dodo bersihin kan darahnya, udah aman kan? Jawab Dodo sambil menunjukkan hidungnya.

Anand mengecek hidung Dodo dan wajahnya, dan memang benar sudah bersih.

"Do, ada apaan sih kalian tadi? Apa yang diributin? Terus juga tadi abang denger kalian nyebut-nyebut papa, ini ada hubungannya sama papa?"

Dodo menarik napas panjang, memejamkan matanya sejenak dan membenarkan posisi duduknya.

"Dodo mau ikut papa, Nand."

Mendengar kalimat itu terlontar dari adiknya, sungguh membuat Anand sangat terkejut.

"Gimana maksudnya Do? Mau ikut papa? Ke mana?"

"Tinggal bareng papa."

"Tunggu tunggu, Anand nggak ngerti ini. Beneran abang ngelag ini."

"Tempat Dodo bukan di sini. Dodo mau mendapatkan perhatian penuh."

"Maksud Dodo, Anand,  Abin atau Vino nggak perhatian sama Dodo?"

"Vino selalu jadi prioritas, Dodo?"

MATH PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang