Bilangan positif dan negatif

69 9 10
                                    

-1 + (-1) = -2
-1 + 1 = 0

Satu perbuatan buruk dibalas dengan satu perbuatan buruk akan menghasilkan dua kali rasa sakit.
Sedangkan satu perbuatan buruk dibalas 1 perbuatan baik akan menghasilkan ketenangan.

▪︎
▪︎
▪︎
▪︎
▪︎

Anand akhirnya tiba di rumah. Dia melihat Vino yang sedang terduduk di lantai sambil menangis.


"Bang! Ayo bang kita segera cari Abin." Vino langsung berlari menghampiri Anand saat tau abangnya sudah datang.

Anand langsung memeluk Vino. Pasti hatinya sekarang sedang tidak menentu. Kembarannya pergi dan sekarang dia sedang kehilangan Abin.

"Ada yang harus Anand sampaikan, tapi sebelumnya Anand mohon banget, Vino tenang dan jaga emosi ya."

"Berita apa Nand? Kenapa Abin?" Vino bertambah resah.


"Tarik nafas dulu Vin, yakin bahwa semua akan baik-baik saja. Janji dulu Vin." Anand menatap lembut wajah sang adik yang sudah berlinangan air mata.

Vino berusaha menuruti perkataan abangnya, karena dirinya tahu saat ini tubuhnya nggak boleh sakit, kasihan Anand.

"Kuat ya Vino. Kita harus kuat. Kita hadapi ini sama-sama ya," ucap Anand untuk menenangkan adiknya.

"Ada apa Nand?"

"Anand barusan dapat telepon dari rumah sakit." Anand menyampaikan dengan perlahan dan hati-hati. "Abin masuk rumah sakit karena mengalami kecelakaan tunggal. Tapi tenang aja, kata pihak rumah sakit, lukanya ringan." Lanjutnya.

Mendengar kata kecelakaan, Vino hilang keseimbangan dan hampir terjatuh. Tapi Vino segera menguasai dirinya karena teringat akan janjinya untuk bisa kuat.

Mereka berdua segera bersiap menuju rumah sakit agar mendapatkan kepastian bagaimana kondisi Abin sebenarnya.

Anand dan Vino sudah sampai di rumah sakit. Mereka langsung ke bagian IGD Abin setelah bertanya ke bagian administrasi. Terlihat Abin dengan beberapa luka yang sudah ditangani dokter.

"Abin!" Vino langsung datang menghampiri Abin dengan tangisan tersedu-sedu.

"Abin jangan pergi lagi! Abin jangan kayak gini! Jangan hilang lagi." Vino meluapkan segala kecemasannya pada Abin.

Abin tersadar bahwa betapa dirinya sudah membuat Vino ketakutan. Bersyukur Vino tidak kambuh penyakitnya dengan situasi kondisi Ini.

"Abin minta maaf ya Vin, udah bikin Vino khawatir." Abin mengelus-elus rambut Vino.

"Jangan ulangi lagi Bin." Ucap Vino.

"Iya Abin janji nggak akan ulangi lagi." Abin mengusap -usap tangan adiknya itu.

"Jangan pernah pergi tanpa bilang."
Vino masih terus menangis. Ia sungguh ketakutan tadi.

"Gimana tadi ceritanya? Kenapa bisa sampai naik motor?" Tanya Anand.

"Dodo... Dodo sudah pergi." Ucap Abin dengan nada lesu.

MATH PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang